KHOTBAH JUM'AT

Senin, 27 Februari 2012

MEMAKMURKAN MASJID : SEBUAH KENISCAYAAN

KHOTBAH JUM’AT
MEMAKMURKAN MASJID: SEBUAH KENISCAYAAN*
( Ahmad Syafiul Anam,Lc)
الحمد لله أمر المسلمين بعمارة المساجد ، لتكون منارا للشّريعة  ونشرا للمصالح ومنطلقا للفوائد، فتذكّر فيها من تذكّر ويأباها كلّ جبّار عنيد  والصّلاة والسّلام على خير المرسلين، الّذي جاء بالهدى المبين والحبل المتين  وعلى آله وأصحابه المجاهدين الطّيّبين الطّاهرين. اللهم صلّ على محمّد وعلى آل محمّد كما صلّيت على ابراهيم وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على ابراهيم في العالمين إنّك حميد مجيد
قال الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون  ( آل عمران 102)
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام  إنّ الله كان عليكم رقيبا  ( النّساء : 1 )
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا  يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه  ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :


Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Dalam kesempatan khotbah jum’at ini saya sebagai khatib berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah shalat Jum’at, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. karena takwa pulalah sebagai sebaik-baik bekal yang kita miliki :

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ( البقرة : 197)
Dengan ketakwaan pula, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu kemudahan dan rezeki yang lapang kepada kita
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطّلاق : 3-2)
Dengan ketakwaan pula, Allah memberikan garansi kebahagiaan kepada kita :
فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ( المائدة : 100)
Semoga shalawat  dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, seorang mujahid sejati yang namanya senantiasa akan  diingat dalam setiap sanubari muslim   taat dan suci. 
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Ketika Rasulullah SAW  pertama kali datang ke Madinah dalam rangka melaksanakan perintah hijrah suci, ada tiga hal yang Rasulullah lakukan dalam memulai dakwahnya:  Pertama: Mempersatukan beberapa komponen masyarakat Madinah saat itu , Kedua : Mempersaudarakan  diantara para sahabat  muhajirin dan Anshor, Ketiga : Mendirikan  masjid sebagai pusat  dakwah dan  pembibitan kader-kader Muslim yang siap menghadapi  tantangan di masa depan. Dan  hal terakhir inilah yang akan coba kita kaji dalam kesempatan khotbah Jum’at ini  dengan sebuah  tema tentang “ MEMAKMURKAN MASJID: SEBUAH KENISCAYAAN “.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Ketakwaan seorang muslim  diukur  bagaimana kedekatan dan ketekunan ibadahnya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, masjid dalam  Islam memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dalam perannya yang vital dalam mendidik dan membentuk karakter muslim. Pada zaman Rasulullah SAW, mesjid menjadi sentra kegiatan-kegiatan keislaman, saat  itu masjid merupakan tempat strategis umat. Rasulullah menjadikan masjid sebagai tempat untuk  beribadah  kepada Allah SWT  baik ibadah-ibadah yang wajib maupun yang sunnah, masjid juga digunakan untuk kegiatan Rasulullah mengajar ilmu agama kepada sahabatnya dan lain sebagainya. Masjid menjadi tempat yang paling  dirindukan umat untuk datang kesana.
          Mengapa  kita harus memakmurkan masjid ? Kita pasti sedih saat ini  kadang melihat begitu banyak masjid berdiri dan ternyata tidak memberikan  pengaruh dan warna kepada kehidupan masyarakat. Idealnya sebuah masjid harus bisa menjadi  teladan dalam kebaikan bagi masyarakat dan menjadi pioner dalam perubahan menuju yang lebih baik.
          Paling tidak ada 7 alasan mengapa kita  harus memakmurkan masjid :
Pertama : Masjid  merupakan tempat yang didirikan atas dasar ketakwaan. Masjid membawa spirit ketakwaan dan mendorong seseorang untuk senantiasa beristiqamah dalam  melakukan amal shaleh.
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ( المائدة : 108 )
Artinya : . Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri  ( QS Al Maidah :108 )

Kedua :  Merupakan ciri karakter seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ ( التّوبة :18 )
Artinya : Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk ( QS At Taubah : 18 ).
Dengan ikut memakmurkan masjid maka kita telah melatih diri kita untuk menjadi seorang mukmin sejati yang shalih secara pribadi maupun sosial. Dalam ayat tersebut Allah menyandingkan pelaksanaan shalat dengan zakat, ini menunjukkan bahwa aspek ibadah vertikal tidak kalah nilainya dengan ibadah horisontal.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
Ketiga ; Agar kelak pada hari kiamat kita mendapatkan naungan langsung dari Allah SWT.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ. وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ » (رواه مسلم )

Artinya: Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Bersabda :  Ada 7 golongan yang akan mendapatkan naungan  Allah pada hari tidak ada lagi kecuali naungan-Nya:……..  ( Diantara orang yang akan mendapatkan naungan adalah : Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid )…………… ( HR Muslim )
Dalam hadits tersebut sangat jelas sekali, bahwasanya orang yang hatinya terpaut dengan masjid akan mendapatkan naungan kelak, ketertautan hati dengan masjid akan menjadikan seseorang senantiasa berusaha memakmurkan masjid.

Keempat : Masjid merupakan tempat untuk mengagungkan  dan memurnikan tauhid kepada Allah SWT. Masjid adalah tempat yang sakral tidaklah boleh menggunakan masjid untuk kegiatan yang melanggar syariat  dan menodai  kesucian tauhid.

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا ( الجنّ : 18 )
Artinya:  Dan Sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.  ( QS Al Jinn : 18 )
Kelima : Masjid menjadi pusat dakwah dan pengembangan peradaban umat. Rasulullah SAW telah memberikan contoh dalam ini dengan dijadikannya masjid pada saat itu untuk mendidik para sahabat dengan tarbiyyah  Islamiyyah yang meliputi Tarbiyyah ruhiyyah, tarbiyyah jasadiyyah dan juga tarbiyyah aqliyyah. Tidaklah mengherankan dengan didikan yang penuh teladan ini maka lahirlah generasi-generasi unggul pasca wafatnya Rasulullah SAW. Beliau memuji generasi awal sahabat dalam haditsnya :
خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ (متّفق عليه )
Artinya : Sebaik-baik generasi adalah generasi , kemudian masa setelah mereka, kemudian masa setelah mereka  ( HR Bukhori & Muslim )
          Marilah kita semua, meskipun kita hidup  hampir  15 abad setelah Rasulullah tidak mengurangi semangat kita untuk meninggikan agama Islam yang hanif ini dengan senanatiasa menjadikan masjid ini sebagai tempat  menempa karakter dan kepribadian kita.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
Diantara hal yang membedakan antara seorang muslim dan seorang yang munafik adalah bagaimana  sikap mereka terhadap keagungan masjid dan keikhlasan beribadah kepada Allah SAW. Seorang mukmin   akan senantiasa merindukan saat-saat  kedatangannya ke masjid sedangkan orang munafik pasti akan merasa malas-malasan dan berat untuk  datang masjid.
Hal lain yang membedakan lagi adalah seorang mukmin selalu akan menjadikan masjid sebagai tempat suci, maka  tidak mungkin ia  akan mengotorinya dengan kemaksiyatan.  Hal ini berbeda dengan seorang munafik yang pasti selalu menjadikan  masjid sebagai ejekan dan gurauan. Ketika mereka bertemu orang beriman mereka pura-pura baik dan seakan orang pertama yang mencintai dan membela Islam, tapi  ketika mereka berpisah dengan orang beriman maka mereka selalu mendeskriditkan Islam, menghina orang-orang Islam, memfitnah dan lain sebagainya. Semoga kita diselamatkan Allah SWT dari penyakit nifaq ini.

Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
Marilah kita bersama-sama dengan ikhlas dan tulus untuk bersama-sama menghidupkan masjid ini sebaik-baiknya dalam rangka  untuk meninggikan kalimat Allah. Sehingga  ALLAHU GHAYATUNA : Allah Tujuan kita, RASULUNA QUDWATUNA : Rasul Teladan Kita , WAL QUR’ANU DUSTURUNA : Al Qur’an  Pedoman Kita,  WAL JIHADU SABILU AMANINA :Jihad Sebagai Cita-Cita Mulia kita akan terwujud di masjid-masjid kita. Ketika kaum muslimin   seluruh dunia ini beristiqamah untuk memakmurkan masjid maka musuh jenis apa saja dapat kita hadapi baik itu : GERAKAN ZIONISME, KRISTENISASI, IMPREALISME , maupun ORIENTALISME.
Seorang Yahudi suatu  ketika ditanya : “ Kapan kami dapat mengalahkan engkau wahai yahudi? “, maka sang Yahudi menjawab dengan  lugunya : “ Apabila  jumlah umat kalian yang melaksanakan shalat Subuh sama dengan  jumlah mereka yang melakukan shalat Jum’at”. Dari ucapan sang Yahudi ini jelas bagaimana  begitu pentingnya  masjid sebagai benteng umat dalam menghadapai musuh-musih mereka.
Seorang missionaris yang sangat masyhur: Samuel Zwemmer pernah menyerukan kepada umat kristiani kurang lebihnya : “ Misi kita bukan hanya menjadikan semua  muslim masuk ke dalam agama kita, karena hal initidaklah mungkin. Yang terpenting lagi adalah bagaimana kita menjadikan mereka jauh dari agama mereka “.  Dari ucapan tersebut sangat jelas bahwa umat Islam saat ini menghadapi godaan-godaan yang akan menjauhkan mereka dari masjid. Ketika kita lalai mengurus masjid kita maka musuh-musuh  Islam akan mentertawakan dan mengejek kita.  Semoga Allah menjadikan kita semua umat yang senantiasa mencintai masjid dan menjadikannya sebagai tempat untuk memurnikan tauhid kepada Allah.
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ ( التّوبة : 108 )
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايّاكم بما فيه من الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين
* DITULIS PADA :SURAKARTA, 27 PEBRUARI 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar