KHOTBAH JUM'AT

Minggu, 29 April 2012

PELAJARAN BERHARGA DARI IBADAH HAJI DAN PENYEMBELIHAN KURBAN

PELAJARAN BERHARGA DARI IBADAH HAJI DAN PENYEMBELIHAN KURBAN*
( AHMAD SYAFIUL ANAM,Lc )
9X  الله أكبر
الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا اله إلاّ الله والله أكبر
 الله أكبر ولله الحمد
Hadirin hadirat, jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah
          Pada hari yang berbahagia ini marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan banyak-banyak mengumandangkan takbir, tahmid dan tasbih kepada-Nya karena dengan nikmat serta taufiq-Nya kita dapat berkumpul di tempat yang mulai ini untuk bersama-sama melaksanakan shalat Idul Adha. Semoga dengan melakukan shalat Idul Adha ini secara berjamaah ini akan menambah keakraban dan ukhuwwah diantara kita semua, dan persaudaraan tersebut tidak hanya persaudaraan yang temporal melainkan akan berlanjut terus hingga di akhirat nanti.
          Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada seorang dai agung yang telah mengeluarkan manusia dari lembah kegelapan menuju jalan terang benderang, memalingkan manusia dari penyembahan  terhadap manusia menuju penyembahan terhadap Tuhan yang memiliki kekuasaan tak terbatas oleh ruang dan waktu, telah membawa umat yang dipimpinnya menjadi umat yang berperadaban tinggi dan memporakporandakan benteng Romawi dan Persia. Semoga kita semua akan mendapat syafaat darinya kelak pada hari yang tak ada seorangpun bisa menyelamatkan dirinya kecuali orang yang menghadap Tuhannya dengan hati yang bersih dan suci.
Hadirin hadirat, jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah
          Hari ini kita melaksanakan shalat Idul Adha yang merupakan hari yang sangat bersejarah dalam Islam. Allah memerintahkan kepada seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia untuk mengumandangkan takbir, tahmid, dan tasbih semenjak fajar hingga sebelum terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah dan juga memerintahkan kita untuk melakukan penyembelihan kurban yang dibagikan kepada faqir dan miskin yang membutuhkan. Perintah berkorban ini secara jelas termaktub dalam Al Qur’an.
فصلّ لر بّك وانحر
Artinya : Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah “ (QS Al Kautsar :3 )
          Pada saat yang sama pula seluruh jamaah haji kemarin melaksanakan  wukuf di Arafah, meski dibawah terik matahari yang panas tetapi mereka tetap khusyu’ melakukan  ibadah wukuf tiada yang mereka harapkan selain ridha Allah.
          Apa sebenarnya hikmah dari ibadah haji dan perintah untuk melakukan penyembelihan kurban itu sendiri, inilah yang akan saya sampaikan dalam kesempatan khutbah ini.
Pertama: Diantara hikmah haji dan ibadah kurban adalah terbentuknya persatuan yang kokoh antar umat Islam seluruh dunia. Pada tanggal 9 Dzul Hijjah kemarin semua kaum muslimin seluruh dunia dari berbagai penjuru dunia tanpa memandang etnis, kulit, bahasa dan negara asal mereka berkumpul di padang Arafah untuk melakukan wukuf. Mereka dengan khusyu’nya berdoa kepada Allah dengan bahasa mereka dan sesuai dengan tuntunan manasik yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Ibadah wukuf adalah ibadah yang sangat urgen diantara sekalian manasik karena dengan ibadah wukuf tersebut seakan menandai akan segera berakhirnya ibadah haji. Rasulullah dalam sebuah haditsnya menyatakan bahwa haji adalah wukuf di Arafah.
          Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat memiliki arti bagi kaum muslimin. Sudah saatnya ibadah haji dapat mempererat ukhuwwah antar umat Islam seluruh dunia, karena saat itulah mereka berkumpul dengan niat yang sama , mengunjungi tempat yang sama serta menyembah Tuhan yang sama. Ibadah haji semacam konggres akbar umat Islam, kalau mereka bisa memanfaatkan momen yang ada setiap tahun ini mereka akan dapat mengambil keuntungan dan manfaat dari ibadah haji itu sendiri. Haji bukan hanya sebuah ibadah yang berdimensi vertikal saja, tapi haji adalah juga ibadah yang mencakup horisontal juga. Para hujjaj adalah orang-orang yang telah mendapatkan gemblengan selama mereka melaksanakan ibadah haji, dan sepulang mereka dari baitullah sangat diharapkan mereka menjadi pionir dakwah sebagai agen perubahan serta mengajak seluruh umat untuk bersatu dalam payung syariat yang hanif.
          Dalam ibadah wukuf kita mendapat pelajaran begitu pentingnya sebuah persatuan dan kesatuan diantara umat Islam. Allah memerintahkan kepada kita untuk berpegang kepada tali-Nya dan tidak bercerai berai sehingga memudahkan musuh Islam untuk menghancurkan kita. Tidak ada nikmat yang lebih indah yang kita rasakan selain rekonsiliasi umat setelah lama berseteru dalam perselisihan dan pertikaian. Marilah kita lupakan semua permusuhan diantara kita, karena permusuhan diantara kita justeru akan menjatuhkan kita ke dalam jurang yang dalam dan kemunduran yang tak ada yang mengetahui kapan akan berakhir selain Allah SWT.
          Wahai Umat Islam belajarlah dari kehancuran khalifah Abbasiyah di Baghdad pada tahun 656 H, mereka tak mampu menghadang pasukan mongolia yang dipimpin Hulago Khan. Baghdadpun memerah karena darah kaum muslimin yang menjadi korban pembantaian kaum Tartar. Mengapa itu semua bisa terjadi? Tak lain karena perselisihan yang terjadi diantara mereka serta pengkhianatan salah seorang mereka yang mengorbankan kepentingan umat demi membahagiakan kepentingan sesaat.
          Juga bacalah bagaimana cerita lenyapnya negeri dongeng Andalusia Spanyol yang pernah dihuni peradaban Islam selama 8 abad tiba-tiba diporakporandakan oleh kaum salibis  karena perpecahan yang terjadi diantara mereka sehingga saat serangan tersebut datang mereka tak mampu lagi menangkal dengan runtuhnya Granada tahun 1492 M maka berakhirlah periode emas Islam di Indonesia.
          Perang teluk antara Irak melawan Iran serta invasi Irak ke Kuwait d seperempat yang terakhir anad 20 seakan menambah data luka umat ini.
          Sementara pada abad kontemporer ini umat yang konon berjumlah hampir sepertiga penduduk dunia  ini harus menghadapi pukulan telak yang bertubi-tubi dari musuh Islam. Setelah Afghanistan harus bertekuk lutut dibawah kekuatan negara adidaya , Irak tak mampu menahan serangan imprealisme AS, setelah itu Syiria mendapat embargo ekonomi. Masalah tidak  berhenti sampai disini mereka juga mengadu domba antara sesama muslim, di Irak kita melihat bagaimana Sunni dan Syiah bertikai , juga di Palestina antara kelompok Hamas dengan Fatah.
          Dengan momen ibadah haji ini tidaklah sepantasnya umat Islam di seluruh dunia ini untuk sejenak merundingkan permasalahan umat secara bersama. Bukankah mereka adalah satu umat yang diikat dengan akidah yang sama? Bukankah mereka sebuah umat yang diibaratkan seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya? Bukankah mereka sebuah umat yang diibaratkan satu tubuh yang apabila salah satu anggota tubuh merasa sakit maka yang lain akan merasa sakit juga?. Allah berfirman :
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرّقوا واذكروا نعمة الله عليكم إذ كنتم أعداء فألّف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا  وكنتم على شفا حفرة من النّار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلّكم تهتدون
Artinya:”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu gar kamu mendapatkan petunjuk “ (QS Ali Imran:103).
Hadirin hadirat, jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah
          Kedua, diantara hikmah dari ibadah haji dan kurban adalah kepasrahan dan tunduk total atas segala yang diperintahkan dan yang dikehendaki oleh Allah. Melakukan ibadah haji merupakan sebuah keniscayaan akan mengingatkan kita akan sejarah nabi Ibrahim AS bersama puteranya nabi Ismail, karena berkat keduanya pula Allah mewajibkan kita untuk melakukan ibadah kurban.
          Kita akan teringat bagaimana saat pertama nabi Ibrahim menginjakkan kakinya ke dataran Makkah, saat itu Makkah adalah sebuah tanah yang gersang dan tandus yang tak banyak menarik hati orang untuk mengunjunginya. Ibrahim datang ke Makkah bersama isterinya Hajar dan anaknya yang masih kecil, Ismail. Mereka bertiga bersabar dan tidak mengeluh dengan kondisi Mekkah yang sangat tidak cocok bagi mereka, mereka hanya mengharap semoga pertolongan Allah datang segera.
          Nabi Ibrahim menyadari bahwa Mekkah adalah tempat yang akan dihuni kelak oleh anak dan keturunannya, ia berpikir kalau seandainya Mekkah tetap dengan kondisi seperti itu maka ia mengkhawatirkan  nasib dan masa depan keturunannya. Ibrahimpun berdoa kepada Allah dengan hati yang ikhlas dan pasrah dan doa tersebut diabadikan dalam Al Qur’an:
ربّنا إنّي أسكنت من ذرّيّتي بواد غير ذي زرع عند بيتك المحرّم  ربّنا ليقيموا الصّلاة فاجعل أفئدة من النّاس تهوي اليهم وارزقهم من الثّمرات لعلّهم يشكرون
Artinya : “Ya Tuhan kami, sesunguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” ( QS Ibrahim :37 ).
          Ibrahim sangat mengharapkan semoga Allah menjadikan negeri Makkah menjadi negeri makmur yang aman sehingga membuat banyak orang untuk mau datang ke Mekkah. Dan Allah pun mengabulkan permintaan dan doa ibrahim, karena setelah itu Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyerukan kepada seluruh manusia  untuk mengunjungi baitullah. Dan sejak saat itu semua orang dari berbagai penjuru baik yang berjalan kaki maupun yang menaiki kendaraan datang berbondong-bondong ke kota Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji bahkan dari tempat yang sangat jauh sekalipun, hal ini akan terus dilakukan oleh umat Islam hingga hari kiamat nanti.
وأذّن في النّاس بالحجّ يأتوك رجالا وعلى كلّ ضامر يأتين من كلّ فجّ عميق
Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai onta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh “ (QS Al Hajj :27).
          Demikianlah Ibrahim adalah orang pertama yang menyeru umat manusia untuk mengunjungi baitullah dan ia akan mendapat pahala terus menerus mengalir selama umat Islam masih melaksakan ibada haji.
          Bagaimana dengan ibadah kurban? Allah memerintahkan orang Islam untuk berkorban untuk mengenang sejarah Ibrahim bersama Ismail. Ibrahim adalah seorang bapak yang sangat sayang terhadap anaknya dan itulah seharusnya seorang bapak bersikap terhadap anaknya. Allah ingin menguji apakah kecintaan Ibrahim kepada Ismail mengalahkan kecintaannya kepada Allah SWT.
          Saat itu Ismail masih sangat belia tapi tiba-tiba dalam mimpi Ibrahim ia diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya,Ismail. Hati Ibrahim saat itu masih bimbang benarkah mimpi tersebut dan Allah yang memerintahkan, setelah beberapa kali ia bermimpi yang sama akhirnya Ibrahim yakin bahwa mimpi tersebut dari Allah dan sebagai seorang hamba yang taat ia harus mengorbankan segalanya demi Allah. Tapi Ibrahim tetaplah seorang yang demokratis, ia tidak begitu saja menyembelih Ismail tapi terlebih dulu ia meminta persetujuan dari Ismail.
          Sebuah dialog yang menunjukkan kepasrahan mereka dan ketaatan kepada Dzat yang maha kuasa ini diabadikan dalam Al Qur’an :
فلمّا بلغ معه السّعي قال يابنيّ انّي أرى في المنام أنّي أذبحك فانظر ماذا ترى  قال يآأبت افعل ما تؤمر ستجني ان شاء الله من الصّابرين
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:”Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu”. Ia menjawab;”Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar ( QS Ash Shaffat :102 ).
          Setelah itu Ibrahim semakin mantap untuk melaksanakan penyembelihan tersebut apalagi setelah Ismail menyatakan kesediaannya untuk disembelih. Ibrahim segera mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk melakukan hal tersebut, saat keberangkatan Ibrahim dan Ismail keduanya dihentikan oleh Hajar. Hajar menanyakan apa yang akan dilakukan keduanya. Kemudian Ibrahim menceritakan bahwa Allah telah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih Ismail, Hajarpun berusaha meyakinkan sekali lagi dan berkata: “Apakah memang Allah yang memerintahkan hal tersebut kepadamu?” Ibrahim membenarkan pertanyaan Hajar tersebut.
          Lihatlah bagaimana jawaban Hajar yang menunjukkan begitu dalam keimanan dan kepasrahannya pada semua kehendak Allah. Ia mengatakan :”Kalau memang demikian, Tuhan tidak akan menyia-nyiakan engkau”. Akhirnya apa yang dikatakan Hajar benar, berkat kepasrahan mereka bertiga Allah menyelamatkan Ibrahim dari penyembelihan bahkan menggantinya dengan domba dari sorga. Untuk mengenang kisah Ibrahim maka Allah memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan kurban setiap tahunnya. Kurban tersebut disembelih antara tanggal 10 Dzulhijjah – 13 Dzulhijjah. Allah memberikan pahala yang besar kepada orang yang mau berkorban dengan ikhlas, karena pada dasarnya yang diterima Allah dari penyembelihan kurban bukanla daging dan darah binatang kurban melainkan ketakwaan dari seseorang yang berkurban.
لن ينال الله لحومها ولا دمآءها ولكن يناله التّقوى منكم  كذلك سخّرها لكم لتكبّروا الله على ما هداكم وبشّر المحسنين
Artinya : “Daging-daging untah dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkan untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS Al Hajj :37 ).
Hadirin hadirat, jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah
          Ketiga, hikmah yang ketiga dari pelaksanaan ibadah haji dan kurban adalah memupuk rasa solidaritas antara sesama umat Islam. Sudah tak terbantahkan lagi bahwa ibadah haji memiliki arti yang sangat penting bagi umat Islam, karena ibadah ini bisa menunjukkan begitu mulianya agama ini, dan saat ribuan orang bersama-sama mengumandangkan takbir, tahmid, dan tasbih seakan bumi bergetar dan bergoyang mengikuti lantunan merdu suara orang-orang yang bermunajat khusyu dan tidak mengharap selain ridla-Nya. Ibadah haji merupakan ritual dan syiar terbesar yang ada di dunia, sampai sekarang belum ada dalam sejarah agama manapun yang mampu melakukan syiar sebagaimana ibadah haji. Dahulu kala seorang raja Ethiopia di Yaman bernama Abrahah mendirikan sebuah gereja yang megah dan menjulang tinggi dengan aksesoris emas dan marmer aduhai, ia menyerukan kepada orang-orang yang menziarahi tempat tersebut dengan maksud untuk memalingkan orang dari Ka’bah tapi ia tidak mampu bahkan ia yang  berkeinginan merobohkan Ka’bah dengan tentaranya yang super top dengan berkendara gajah-gajah terlatih toh tak mampu juga merealisasikan niatnya  justeru ia dan pasukannya dibinasakan Allah melalui burung Ababil. Peristiwa ini disebutka dalam Al Fiil ayat 1-5.
          Orang-orang barat yang anti Islam sangat khawatir dengan pengaruh haji itu sendiri. Bahkan ada diantara mereka yang mengatakan bahwa yang menopang kekuatan umat Islam ada 3 yaitu:
1.Tegaknya khilafah Islamiyyah
2.Universitas Al Azhar Kairo yang notabene adalah universitas tertua
3.Ibadah haji yang bisa dikatakn konggres akbar umat Islam sedunia.
          Setelah runtuhnhya khilafah dan mulai melemahnya kekuatan Al Azhar dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal tinggal satu kekuatan lagi yaitu ibadah haji. Dengan ibadah haji umat Islam  seharusnya memanfaatkannya untuk melakukan perundingan untuk menyelesaikan permasalahan umat yang sangat kompleks ini. Mereka harus segera mencari langkah yang tepat untuk menyelesaikan konflik di Palestina termasuk bagaimana mereka bisa bersama membebaskan bangsa Palestina dari penjajahan tak berkemanusiaan yang dilakukan gerakan zionisme Israel. Inilah sebuah bukti solidaritas mereka terhadap saudara mereka sendiri, bukankah Rasulullah telah bersabda:”Tidak beriman kalian sehingga kalian mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri “.
          Solidaritas juga seharusnya ditunjukkan oleh kaum muslimin yang tidak melakukan ibadah haji. Mereka disunnahkan untuk melakukan puasa Arafah untuk menghormati saudara-saudara mereka yang sedang melaksanakan wukuf di Arafah. Begitu juga solidaritas ini ditunjukkan dengan diwajibkannya kurban bagi orang yang mampu melakukannya untuk diberikan kepada fakir dan miskin yang membutuhkan, supaya mereka ikut merasakan bahagia dengan datangnya Id. Ibadah kurban tersebut merupakan latihan bagi seorang muslim untuk bisa merasakan apa yang dirasakan oleh sesamanya. Agam Islam sangat menganjurkan orang yang mampu untuk melakukan korban bahkan mengancam mereka yang enggan untuk berkurban.
Dalam sebuah hadits disebutkan :
من كان له سعة ولم يضحّ فلا يقربنّ مصلاّنا
Artinya: Barang siapa yang memiliki kemampuan dan tak mau berkurban maka janganlah mendekati tempat shalatku (HR Ahmad & Ibnu Majah ).
          Keempat , Berkurban adalah sebuah simbol pengorbanan terhadap segala yang kita cintai. Ibrahim dan keluarganya sangat mencintai Ismail dan sebagai bukti bahwa mereka siap apa saja demi Allah, maka Allah menguji mereka dengan mengorbankan orang yang paling mereka cintai yaitu Ismail. Jadi pada hakekatnya Ismail adalah simbol sesuatu yang dikorbankan. Kita yang hidup di zaman sekarang Ismail-Ismail kita bisa berujud rumah mewah, deposito, tanah, mobil, kekayaan serta pangkat yang kita miliki. Dengan mendalami makna berkorban kita akan dapat menangkap pesan yang disampaikan Allah melalui perintah berkurban tersebut.
          Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dari semua peristiwa bersejarah tersebut dan menjadikan kita orang-orang yang sabar dalam menghadapi ujian Allah dan menjadikan kita orang-orang yang selalu pasrah dan tunduk kepada semua aturan dan syariat-Nya. Amiin.

*Khotbah Ied ini disampaikan di masjid Nurul Amal Jebres Surakarta 10 Dzul Hijjah 1427

Kamis, 26 April 2012

MEWASPADAI BAHAYA ORANG MUNAFIK


KHOTBAH  JUM’AT
Mewaspadai bahaya orang munafik
( Ahmad Syafiul Anam,Lc)
KHOTBAH I
الحمد لله القويّ المتين الّذي يدعو النّاس الى الصّراط المبين ويحثّهم على الإنفاق للوالدين والأقربين وحذّرهم عن أخطار الكفّار والمنافقين، والصّلاة والسّلام على سيّد العرب والعجم وصاحب الفضل والكرم، وعلى الآل والأصحاب ذوي الألباب والأفهام   
اللّهم صلّ على محمّد في الأوّلين وصلّ على محمّد في الآخرين وصلّ على محمّد في الملإ الأعلى الى يوم الدّين،  أشهد أن لا اله إلاّ الله وأشهد أنّ محّدا عبده ورسوله خاتم النّبيّين وخاتم الرّسل فلا نبيّ ولا رسول بعده
قال الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون  ( آل عمران 102)
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام  إنّ الله كان عليكم رقيبا  ( النّساء : 1 )
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا  يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه  ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :


Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Diantara kenikmatan  agung yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Adalah kenikmatan mengenal Allah dan  rasul-Nya, kenikmatan iman  dan Islam. Keimanan adalah sebuah  mutiara yang  tidak dapat dinilai  dengan apapun, emas  segunung sekalipun tidak akan bisa menggantikan atau menebus keimanan tersebut. Marilah dalam kesempatan kali ini kita tundukkan hati kita dengan senantiasa bersyukur atas segala kenikmatan yang telah dianugerahkan kepada kita terlebih  merasakan menjadi seorang muslim.
          Dalam kesempatan khotbah jum’at ini saya sebagai khatib berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah shalat Jum’at, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. karena takwa pulalah sebagai sebaik-baik bekal yang kita miliki :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ( البقرة : 197)
Dengan ketakwaan pula, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu kemudahan dan rezeki yang lapang kepada kita
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطّلاق : 3-2)
Dengan ketakwaan pula, Allah memberikan garansi kebahagiaan kepada kita :
فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ( المائدة : 100)
Semoga shalawat  dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, seorang mujahid sejati yang namanya senantiasa akan  diingat dalam setiap sanubari muslim   taat dan suci. 
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Sebuah masyarakat akan menjadi baik apabila dalam interaksi diantara mereka senantiasa terbuka, masing-masing menampakkan ketulusan untuk saling tolong menolong dengan sesama dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana terciptanya rasa memiliki terhadap Islam yang selanjutnya melahirkan kesadaran yang dalam untuk memperjungkan tegaknya agama Islam di atas dunia ini.
          Virus yang sangat berbahaya  sangat gampang menggerogoti keutuhan umat adalah munculnya  kemunafikan. Inilah yang akan menjadi tema kita dalam kesempatan khotbah Jum’at yaitu  MEWASPADAI BAHAYA ORANG MUNAFIK.
          Dalam awal surat Al Baqarah Allah Subhanahu wataala menjelaskan tentang karakter orang-orang bertakwa dalam 5 ayat, kemudian menjelaskan tentang orang-orang kafir dalam 2 ayat serta orang-orang munafik dalam 13 ayat. Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa  dalam sebuah masyarakat sangat rawan sekali muncul sifat kemunafikan ini sehingga hendaklah kita mewaspadainya.  Agar kita dapat mewaspadai bahaya mereka tentunya kita harus mengetahui bagaimana  sifat dan karakter mereka tersebut.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Allah Subhanalahu wataala  telah menyebutkan sifat dan karakter orang-orang munafik dalam surat al Baqarah ayat 8-20. Dalam  kesempatan khotbah Jum’at ini khatib ingin menyampaikan karakter-karakter tersebut semoga menjadi pelajaran bagi kita agar jangan sampai sifat-sifat tersebut berada dalam diri kita :
1.Orang munafik senantiasa  mengaku beriman kepada Allah SWT dan juga hari akhir padahal sebenarnya mereka bukanlah orang yang beriman. Dengan mulut mereka yang manis biasa mereka mengubar kata-kata iman sementara hati mereka sama sekali tidak terpaut dengan keimanan tersebut.
ومن النّاس من يقول آمنّا بالله وباليوم الآخر وماهم بمؤمنين
Artinya : Diantara manusia ada yang mengatakan kami beriman kepada Allah dan hari akhir padahal sebenarnya mereka tidaklah beriman ( QS Al Baqarah :8 )
2.Orang munafik hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman. Mereka menyangka  dengan kebaikan  yang mereka tampakkan, mereka akan mendapatkan keuntungan dari hal itu. Mereka menyangka Allah tidak mengetahui hal itu padahal Allah dzat yang maha mengetahui segala yang ada di alam semesta ini bahkan semut sekecil apapun dibalik batu di tengah malam yang gelap sekalipun.
يخادعون الله والّذين آمنوا وما يخدعون إلاّ أنفسهم وما يشعرون
Artinya : Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, mereka tidaklah menipu kecuali kepada diri mereka dan mereka tidaklah merasakan ( QS Al Baqarah :9).
3. Mereka senantiasa merasa menjadi orang-orang yang berbuat kemaslahatan padahal sebenarnya merekalah orang yang berbuat kerusakan. Mereka berbuat kerusakan dengan kekufuran, menghalangi kepada jalan Allah dan kemaksiyatan mereka. Dalam kehidupan saat ini begitu nyata sekali orang-orang yang mengatas namakan kebebasan Hak Asasi Manusia, persamaan Gender , gerakan anti terorisme justeru sebenarnya mereka sendirilah orang-orang yang banyak membuat kerusakan.
واذا قيل لهم لا تفسدوا في الأرض  قالوا انّما نحن مصلحون
Artinya :Apabila dikatakan kepada mereka :Janganlah kalian berbuat kerusakan  di atas bumi mereka mengataka: Sungguh kami adalah orang-orang yang berbuat kemaslahatan ( QS Al Baqarah : 11 ).
4. Mereka memandang hina kepada orang-orang yang beriman. Kebiasaan orang munafik adalah  keengganan mereka untuk  beriman karena memandang mereka memiliki derajat yang mulia tidak seperti pengikut Rasulullah yang mereka anggap lemah dan miskin. Para munafik tersebut tidak memahami bahwasanya kemulian dan keutamaan disisi Allah bukan bergantung kepada nasab dan darah melainkan kepada  keimana dan ketakwaan, atau barangkali mereka sudah memahami tetapi kesombongan telah menutupi mata hati mereka sehingga tidak bisa melihat kebenaran tersebut.,
واذا قيل لهم آمنوا كمآ امن آمن النّاس  قالوا أنؤمن كمآ أمن السّفهآء  الآانّهم هم السّفهاء ولكن لا يعلمون
Artinya : Apabila dikatakan kepada mereka berimanlah kalian sebagai mana manusia beriman, mereka mengatakan: Apakah kami harus beriman sebagaimana orang-orang bodoh itu beriman. Ingatlah  sesungguhnya merekalah orang-orang bodoh itu hanya saja mereka tidak mengetahuinya ( QS Al Baqarah :13 )
5.Mereka menampakkan loyalitas dan simpati mereka orang-orang yang beriman tetapi ketika  berada di belakang mereka seperti sebuah pisau yang dihujamkan ke dada orang-orang yang beriman. Mereka seperti duri dalam daging yang hanya akan memberikan kemudlaratan dan bahaya. Kemunculan orang-orang munafik dalam sejarah Islam senantiasa memberikan racun yang sangat berbahaya. Lihatlah bagaimana Abdullah bin Saba seorang munafik membikin kerusuhan dan kekacauan dikalangan umat Islam saat pemerintahan Ali bin Abi Thalib, sebagaimana  Abdullah bin Ubay menjadi aktor pembuat kekacauan barisan muslimin dalam perang Uhud.
واذا لقواالّذين آمنوا قالوا آمنّا واذا خلوا الى شياطينهم قالوا انّا معكم انّما نحن مستهزؤون
Artinya : Apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan kami beriman , tetapi ketika mereka menyendiri bersama syetan-syetan ( pemimpin mereka ) mereka mengatakan sungguh kami bersama kalian, kami hanya memperolok-olok ( QS Al Baqarah : 14)
6.Mereka menjual agama mereka demi mendapatkan kesenangan dunia. Bagaimana mungkin mereka mengharapkan akhirat sementara dalam hati mereka ingkar terhadap hari kebangkitan. Mereka lebih senang menumpuk harta dunia sebanyak-banyaknya meskipun itu harus dibayar dengan menjual  agama.



اولئك الّذين اشتروا الضّلالة بالهدى  فما ربحت تجارتهم وما كانوا مهتدين
Artinya : Mereka  orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, tidaklah perdagangan mereka beruntung dan tidak pula mereka mendapatkan petunjuk ( QS Al Baqarah :16 )
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايّاكم بما فيه من الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين
KHOTBAH II
انّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له أشهد أن لآاله الاّ الله وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله فإنّ خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمّد وإنّ شرّ الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة وكلّ ضلالة في النّار أمّا بعد
       Dalam khotbah  kedua ini khatib kembali mengingatkan kepada dirinya dan seluruh jamaah shalat Jum’at untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
          Hidup di dunia yang tidaklah seberapa lama ini marilah kita gunakan untuk merajut keimanan dan merawat kesalehan. Keimanan yang  semurni-murninya kepad Allah  akan menghantarkan kita kepada kebahagian akherat kelak. Marilah kita bersama-sama menjauhkan diri kita dari sifat-sifat kemunafikan baik nifaq I’tiqadi maupun nifaq amali. Nifaq I’tiqadi adalah seorang yang  mengucapkan kalimat iman di depan manusia sementara dalam hatinya yang paling dalam sama sekali tidak memiliki keimanan  meski sebiji dzarrah sekalipun, sedangkan nifaq amali adalah seorang yang dalam ibadahnya  berbuat riya’, sum’ah dan tidak ikhlas mengharapkan pahala dari Allah SWT.
          Cukuplah ancaman Allah terhadap orang-orang munafik menjadikan kita takut  terjatuh dalam kubangan kemunafikan yang membinasakan tersebut.
انّ المنافقين في الدّرك الأسفل من النّار ولن تجد لهم نصيرا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafiq berada di dalam tingkatan neraka yang paling bawah dan engkau tidak akan menemukan seorang penolongpun bagi mereka ( QS An Nisa : 145)

اللهمّ انّا نسألك من النّعمة تمامها ومن العصمة دوامها ومن الرّحمة شمولها ومن العافية حصولها ومن العيش أرغده ومن العمر أسعده ومن الإحسان أتمّه ومن الإنعام أعمّه ومن الفضل أعذبه ومن اللّطف أقربه ومن العمل أصلحه ومن العلم أنفعه ومن الرّزق أوسعه ، اللهمّ كن لنا ولا تكن علينا واختم بالسّعادة آجالنا واقرن بالعافية غدوّنا وآصالنا واجعل الى رحمتك مصيرنا ومآلنا واصبب سجال عفوك على ذنوبنا ومنّ علينا بإصلاح عيوبنا واجعل التّقوى زادنا وفي دينك اجتهادنا واعتمادنا   أللهمّ ثبّتنا على نهج الإستقامة وأعذنا من موجبات النّدامة يوم القيامة وخفّف عنّا ثقل الأوزار وارزقنا عيشة الأبرار واكفنا واصرف عنّا شرّ الأشرار واعتق رقابنا ورقاب آبآئنا وأمّهاتنا من النّار والدّين والمظالم يا عزيز يا غفّار يا كريم  يا ستّار يا حليم يا جبّار برحمتك يا أرحم الرّاحمين
ربّنا ظلمنآ أنفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننّ من الخاسرين
ربّنا آتنا في الدّنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النّار وصلّى الله على خير خلقه محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين والحمد لله ربّ العالمين
*Sawah Karang Jebres Surakarta, 26 April 2012

Rabu, 18 April 2012

ISLAM MENENTANG FAHAM SEKULERISME


ISLAM MENENTANG FAHAM SEKULERISME
(sebuah bukti historis keberhasilan islam
memadukan agama dengan ilmu pengetahuan)
Ahmad Syafiul Anam
MUKADDIMAH
            Sebelum genderang abad ke 20 ditabuh, umat Islam seakan masih dalam keadaan tidur pulas tidak sadar akan konspirasi-konspirasi musuh Islam yang sejak lama telah direncanakan untuk  melenyapkan eksistensi Islam dan usaha untuk mematisurikan kaum muslimin sehingga mereka dibiarkan menjadi umat yang lemah tak berdaya menghadapi segala bahaya yang mengancam mereka. Saat itu umat Islam memang dalam kondisi yang mengenaskan. Banyak daerah-daerah yang dulunya kekuasaan Islam satu persatu dikuasai oleh musuh-musuh Islam. Libia dengan mudahnya dikuasai Italia, Al Jazair direbut  Perancis, Mesir harus bertekuk lutut dihadapan Perancis bahkan Inggris setelah itu juga menjajah mereka , sementara Indonesia sendiri harus menelan pil pahit saat harus dijajah Belanda dalam kurun  waktu yang sangat lama sekitar 350 tahun. Dan masih banyak lagi daerah-daerah Islam lain yang harus merasakan getirnya dijajah setelah berabad-abad menghirup udara kebebasan dibawah payung pemerintahan Islam.
            Para penjajah saat itu meneriakkan 3 slogan yang mereka jadikan sebagai tujuan agresi mereka ke wilayah-wilayah muslim. Ketiga slogan itu adalah :
1.God (Tuhan ) : Dengan slogan ini mereka berusaha untuk menyebarkan agama yang mereka anut ke wilayah yan g mereka jajah, maka sangat tidak heran kalau banyak penduduk dari wilayah terjajah yang menganut agama penjajah. Sebagai contoh penganut katolik di Indonesia lebih banyak dari Protestan karena Belanda yang pernah menjajahnya adalah penganut Katolik Roma.
2.Gold (Emas): Para penjajah berusaha untuk menguras seluruh kekayaan dari wilayah yang mereka jajah. Politik tanam paksa yang  dilakukan Belanda di Indonesia di Indonesia tak lain untuk menutupi kas kerajaan Belanda yang saat itu lagi defisit saat pemerintahan ratu Wilhelmina.
3.Gospel  (Kejayaan ) : Mereka ingin menjadi  bangsa yang super dan berwibawa. Nafsu berkuasa saat itu begitu kuat sehingga negara-negara Eropa saat itu berlomba-lomba untuk mencari daerah jajahan sekaligus untuk menaikkan gengsi dan pamor mereka dimata negara tetangga mereka.
            Setelah itu umat Islam terlelap dalam tidur panjang tiba-tiba mereka bangun dan tersadar dari tidurnya. Mereka terkesiap saat melihat kondisi mereka yang sangat tertinggal di banyak bidang dari orang-orang barat. Orang-orang Eropa saat itu  begitu maju, abad-abad penemuan peralatan modern mereka lewati. Revolusi Industri Inggris seakan menjadi pintu gerbang awal bangsa Eropa untuk menaiki tangga kemajuan. Peristiwa runtuhnya penjara Bastille di Perancis juga menjadi bagian terpenting dari sejarah Eropa, karena hancurnya Bastille menjadi awal runtuhnya feodalisme di Perancis dan mulai bersinarnya faham kapitalisme disana. Peristiwa Revolusi Perancis memberi pengaruh yang signifikan ke belahan dunia yang lain di benua Amerika pecah pula Revolusi Amerika.
        Para pemikir muslim mulai bangkit dan menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni. Dari Mesir kita mengenal sosok yang tak asing lagi yaitu Syekh muhammad Abduh yang dikenal getol dalam membela kemurnian akidah Islam, juga murid kesayangannya yaitu Muhammad Rasyid Ridlo. Muhammad Rasyid Ridlo adalah murid Muhammad Abduh yang dengan setia selalu mengikuti pengajaran gurunya di masjid Al Azhar. Pelajar tafsir yang disampaikan Muhammad Abduh  berhasil ia serap dengan baik, dan hebatnya bisa ia susun menjadi sebuah tafsir yang pada akhirnya lebih kita kenal dengan tafsir Al Manar. Begitu juga umat Islam sangat  berhutang budi dengan sosok Jamaluddin Al Afghani, seorang pemikir yang enerjik  dan menghabiskan hidupnya untuk kepentingan Islam, ia harus mengalami berkali-kali pengusiran gara-gara mempertahankan prinsipnya.
            Di saat umat Islam mengharapkan kebangkitan mereka dari kubangan ketertinggalan, mereka harus  menghadapi pukulan yang telak berupa runtuhnya kekhilafahan Utsmaniyyah di tangan Musthofa Kamal Ataturk 1924 M. Musthofa Kamal sendiri adalah seseorang berketurunan Yahudi yang memiliki kebencian terhadap Islam, sehingga saat ia mendapatkan kesempatan untuk menggulingkan  kekhilafahan Utsmaniyyah ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut.  Saat itu Turki menjadi negara yang sakit  sehingga dijuluki The Sick Man. Lemahnya Turki tak lain adalah konspirasi musuh-musuh Islam yang sengaja menceburkan TUrki ke dalam kancang perang dunia pertama yang berkecamuk 1914-1918. Akibatnya Turki loyo dan sementara di waktu yang sama Turki harus menghadapi Yunani dalam perebutan sebuah pulau, Musthofa Kamal dengan gemilang mengalahkan Yunani sehingga pamor dan wibawanya mulai diperhitungkan. Saat khilafah Utsmaniyyah terguling, Kamal tampil memproklamasikan berdirinya negara REpublik Turki yang berfaham sekuler. Saat itu dengan bangga dan percaya  diri ia menyebut dirinya sebagai bapak Turki (Ataturk), ia berjanji membawa Turki akan menjadi negara maju dengan cara meniru barat dan seluruh gaya hidup mereka. Seluruh kaum muslimin menangisi runtuhnya lambang kedigdayaan umat Islam saat itu dan tahun 1924 itulah saat terakhir hingga kini umat Islam memiliki khalifah yang menjaga kepentingan umat Islam.
            Dalam makalah sederhana saya akan berusaha mengupas mengenai faham sekulerisme yang mulai menyerang dunia Islam dan bagaimana pandangan  Islam tentang faham ini, apakah faham ini sesuai dengan semangat syariat ini yang shalih likulli zamanin wa makanin  ( cocok diterapkan kapanpun dan dimanapun ).
Definisi Singkat Tentang Faham Sekulerisme
            Sebelum kita masuk kepada definisi sekulerisme itu sendiri saya ingin memberikan gambaran-gambaran singkat negara muslim yang menerapkan  faham tersebut. Dengan gambaran tersebut kita akan dapat mengambil kesimpulan apa sebenarnya faham sekulerisme itu.
            DR Yusuf Al Qaradlawi pernah menulis buku yang berjudul “At Tatharruful Ilmany Fii Muwajahatil Islam – Turkiya Wa Tunis Namudzajan  “ ( Ekstrimisme SEkulerisme versus Islam – Turki & Tunis sebagai sampel ).
            Beliau banyak  menulis tentang akal busuk Musthofa  kamal Ataturk yang ingin menjauhkan Turki  yang notabene mayoritas muslim dari ajaran Islam itu sendiri. Banyak langkah kontroversial yang ia ambil  sangat merugikan kepentingan Islam di Turki, bahkan sebelum itu ia juga telah mengorbankan kepentingan umat Islam dengan menjadi salah satu faktor yang ikut menggulingkan khilafah Utsamaniyyah.
            Diantara langkah-langkah yang diambil MUsthofa Kamal sejak ia dilantik sebagai presiden Turki adalah sebagai berikut ini :
1.Melarang dikumandangkan adzan dengan bahasa Arab, adzan hanya diperbolehkan dengan bahasa TUrki
2.Menghapus penggunaan tulisan Arab dan menggantinya dengan tulisan Turki, sehingga saat itu kita akan sangat sulit sekali mencari  tulisan bahasa Arab di jalan-jalan Turki.
3.Mengganti nama fakultas Syariah dengan fakultas Lahut/Theology. Penggunaan kata lahut sendiri terpengaruh dengan  sekolah/sekolah maupun universitas kristen saat itu.
4.Melarang wanita memakai hijab (Pakaian yang menutup tubuh wanita selain muka dan kedua telapak tangan) bagi yang memaksa bisa dikeluarkan dari sekolah atau bagi pekerja bisa dikeluarkan dari tempat kerjanya.
5.Melarang keras tindak poligami dengan alasan dapat merugikan perempuan  tapi disisi lain  mereka justeru membolehkan pergundikan. Ada sebuah cerita  yang sangat menggelitik yatu suatu ketika seorang pria Turki yang  melakukan poligami ketangkap sedang bersama seorang perempuan yang bukan istri pertamanya. Ia harus berhadapan dengan polisi Turki  karena pada awalnya  ia mengaku perempuan itu adalah isterinya. Karena kecerdikannya iapun merubah alasan dan mengatakan bahwa perempuan tersebut adalah wanita simpanannya. Seketika itu juga polisi melepas pria tersebut tanpa mendapat hukuman.
            Kasus-kasus diatas menunjukkan begitu bencinya faham sekuler terhadap Islam sehingga apapun yang berbau Islam atau Arab berusaha mereka singkirkan. Mereka tidak suka kalau syariat Islam yang rahmatan lil alamin tegak diatas muka bumi.
            Sekulerisasi juga dialami oleh negara muslim Tunisia dan tak kalah hebatnya dengan di Turki, tokoh sekuler yang menjadi dalang sekulerisasi Tunisia  tak lain Habib Barquiba, seorang sarjana lulusan sorbon Perancis. Dengan akal liciknya ia berhasil mengubah Universitas Zaitunah yang dulunya banyak menghasilkan ulama hebat sekelas Ibnu Badis tiba-tiba ia rubah menjadi universitas sekuler. Dengan terang-terangan  ia meminta kepada para mahasiswi untuk mau mengikuti cara orang barat dalam berpakaian, mereka dilarang pakai hijab syar’I tapi harus memakai pakaian bikini sebagaimana kebanyakan orang barat berpakaian. Hingga pada akhirnya  Habib Barquiba berhasil mengadakan lomba renang yang pesertanya  tak lain adalah mahasiswi Universitas Zaitunah. Habib mendapat penghormatan untuk meniup peluit pertama kalinya dimulai lomba renang. Sehabis ia berhasil meniup peluit pertama  dalam sejarah sekulerisasi Tunisia dengan bangganya ia berkomentar di hadapan pers :”Lihatlah ! saya telah berhasil menjadikan rakyat Tunisia tidak lagi mengikuti ajaran Muhammad  tapi mengikuti seorang Habib Barquiba, sarjana lulusan Sorbon Perancis “. Itulah yang sebenarnya terjadi di Tunisia, seorang yang ketika ia lahir tak bisa apa-apa menjella menjadi sosok yang sombong dan berani menghani Rasulullah SAW.
            Setelah kita mengetahui fakta yang terjadi di lapangan bagaimana sekulerisme berusaha ditegakkan di Turki dan Tunisia mari kita ketahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan sekulerisme. Banyak para pakar yang mendefinisikan bahwa sekulerisme adalah  faham yang ingin memisahkan agama dari urusan kenegaraan atau dengan kata lain agama tidak boleh ikut campur dalam hal ini. Mereka menginginkan agama dilakukan secara parsial dan tidak totalitas. Menurut mereka agam hanya sebagai alat para pemuka agama untuk meraih keuntungan baik secara materi maupun secara wibawa dan gengsi.
            Sebenarnya munculnya paham sekulerisme ini berasal dari barat. Kalau kita baca dalam sejarah ternyata bangsa Eropa pernah mengalami masa-masa kegelapan. Mereka pernah tertinggal dalam berbagai hal, pada saat itu justru orang-orang Islam dalam masa cemerlang di bidang ilmu pengetahuan. Dalam bidang kedokteran, seni, teknologi, bahkan  sastra umat Islam sangat maju pada abad yang oleh barat sering dikenal dengan abad pertengahan atau abad kegelapan sebelum orang barat  mengalami masa renaissance. Kekhilafahan Abbasiyah di masa khalifah Makmun (198 H-218 H) menjadi saksi bagaimana gerakan penerjemahan ilmu-ilmu Yunani marak pada masa pemerintahannya, seharusnya orang barat berterima kasih dengan umat Islam yang telah menerjemah ilmu-ilmu Yunani kuno kalau tanpa perantara kita mereka  tidak akan mengetahui turats leluhur mereka. Bahkan di masa Harun Ar Rasyid (170 H-193 H) salah seorang khalifah Abasiyyah mereka memiliki perpustakaan  yang memuat ribuan lebih kitab yang dinamakan Baitul Hikmah atau sering disebut The House Of Wisdome. Ini saat orang-orang Eropa banyak yang belum bisa baca. Masa kejayaan Islam terus berlanjut bahkan sampai ke Eropa melalui jalur Andalusia (Spanyol). Pada masa abad pertengahan itulah puncak kegemilangan peradaban Islam, saking hebatnya kemajuan yang dicapai peradaban Islam  salah seorang penulis mengatakan di saat Baghdad, Cordoba,Kairo sudah terang benderang dengan lampu dan jalan-jalan sudah tertata rapi sementara itu di Paris, Roma, London masih gelap gulita dan jalan-jalan masih banyak yang becek.
            Di masa kemajuan Islam tersebut lahirlah tokoh-tokoh muslim namanya masih dikenal sampai sekarang. Siapa yang tak mengenal Ibnu Rusyd yang dikenal dengan Averos, Ibnu Sina seorang dokter dan juga fiolosof  yang mana karangan monumentalnya “ Al Qanun Fith Thib “ selama beberapa abad sempat dijadikan referensi utama di universitas-universitas Eropa, Ibnu Haitsam  seorang ilmuwan  yang menemukan ilmu optik dan juga penemu sirkulasi darah, Al Khawarizmi yang menemukan angka nol, ada juga Jabir bin Hayyan , Al Farghani penemu astrolobe dan masih banyak lagi. Itu menunjukkan bahwa kontribusi umat Islam saat itu sangat besar bagi kepentingan seluruh manusia. Andalusia merupakan potret   bagaimana Islam adalah agama yang sangat toleran, semua penganut agama baik Islam, Yahudi maupun Kristen bisa hidup berdampingan dan tanpa adanya permusuhan diantara mereka. Pemerintah Islam Andalusia juga memberi kesempatan pada non muslim untuk bisa belajar di universitas mereka, maka tak heran banyak sekali orang Eropa yang menimba Ilmu di Andalusia. Dari hasil mereka belajar di Andalusia  inilah mereka membawa kabar akan kemajuan yang dicapai umat Islam di Eropa, saat itulah  Eropa mulai membuka mata mereka.
            Bagaimana keadaan Eropa saat abad pertengahan itu? Keadaan Eropa saat itu tak lebih bagus dari kondisi di wilayah  Islam. Mereka saat itu adalah bangsa  yang bodoh  dan masih percaya khurafat. Saat itu pemegang kendali kekuasaan adalah gereja yang menggunakan praktek feodal. Saat itu gereja adalah lembaga yang sangat punya pengaruh kuat dalam menentukan kebijakan. Seorang raja sekalipun akan tunduk pada gereja karena jika membangkang bisa terancam inkuisis (dimurtadkan). Gereja saat itu adalah satu-satunya yang diperbolehkan untuk menafsiri kitab suci mereka. Tidak ada kebenaran diluar gereja. Seorang Copernicus yang mengeluarkan pendapat bahwa matahari  adalah pusat tata surya dan bumilah yang memutari matahari harus berhadapan dengan intimidasi gereja. Ia harus merubah pendapatnya tersebut. Gereja sendiri berpendapat bahwa bumilah pusat tata surya bukannya matahari. Gereja juga mengancam para ilmuwan yang mengatakan bahwa bumi itu bulat, ini bertentangan dengan pendapat gereja yang mengatakan bumi itu datar sebagaimana pendapat Aristotles. Galileo pun yang menganut  mazhab Copernicus juga harus diajukan ke pengadilan gereja. Begitulah keadaan Eropa saat itu dimana seseorang sudah tak mampu lagi untuk berpikir memakai akal mereka, karena semua akan diintimidasi gereja.  Saat itulah banyak orang Eropa yang tak peduli lagi terhadap agama mereka. Mereka menganggap agama mereka adalah penyebab kemunduran mereka selama ini. Mereka muak dengan kelakuan gereja yang sok bersih dan mengklaim sebagai wakil  Tuhan di muka bumi dan yang paling benar. Setelah mereka melepas agama mereka ternyata Eropa bisa mengalami kemajuan dan mampu mengejar ketertinggalan mereka dari peradaban Islam yang lebih dulu bersinar.
            Ketika masa kemunduran umat Islam banyak para pemikir yang menganggap bahwa untuk mencapai kemajuan umat Islam harus bisa meniru  barat dalam segala hal. Inilah mulai tumbuh bibit sekulerisme. Mereka ingin menerapkan faham ini di wilayah-wilayah Islam dengan tujuan supaya umat Islam bisa segera bangkit dari kemunduran. Padahal Amir Syakib Arselan pernah mengingatkan dalam bukunya : “Limadza Taakhkharal Muslimuun Wa Taqaddama Ghairuhum “ bahwa orang-orang Eropa bisa maju karena mereka meninggalkan agama mereka sementara umat Islam akan maju kalau mereka kembali pada ajaran agama mereka.

Pandangan Islam Terhadap Sekulerisme
            Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, ia tidak bisa hanya diamalkan separo-separo. Al Qur’an sendiri menyuruh kita untuk masuk ke dalam Islam secara totalitas.
            Dalam surat Al Baqarah 208 disebutkan :
يآ أيّها الّذين آمنوا ادخلوا في السّلم كآفّة
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian semua ke dalam Islam secara keseluruhan “.
            Jadi Islam itu mencakup segala aspek kehidupan, ia adalah Aqidah dan juga syariat, ia adalah agama dan juga sebuah negara, ia agama sekaligus dunia. Mengamalkan Islam secara parsial menunjukkan keimanan kita terhadap kebenaran agama belum sempurna.
            Paham sekulerisme adalah paham yang hanya bisa diterapkan di barat karena sejarah mereka, ajaran kitab suci mereka menyuruh untuk seperti itu. Hal ini berbeda dengan Islam, sejak Rasulullah memperkenalkan Islam ke penjuru dunia ia telah mengajarkan kepada kita bagaimana mengelola dan mengatur negara serta bagaimana menegakkan hukum secara baik. Rasulullah berhasil membentuk  sebuah komunitas muslim yang solid, mereka  terdiri oleh kaum muhajirin dan Anshor. Dari tarbiyah yang beliau lakukan itulah maka lahirlah para pengganti Rasulullah yang paham betul bagaimana mengatur umat, mereka adalah Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, mereka dikenal dengan khulafaur Rasyidin.  Sistem  kekhilafahan ini berlangsung silih berganti hingga pada akhirnya berakhir dengan  runtuhnya khilafah Utsmaniyyah di tangan Ataturk yang berfaham sekuler.
            Paham sekuler bukanlah faham yang cocok untuk diterapkan di wilayah muslim karena Islam adalah agama yang sangat menghormati ilmu pengetahuan bahkan menganjurkan sekali seseorang untuk banyak membaca dan membaca supaya mereka memiliki cakrawala yang luas.
اقرأ باسم ربّك الّذي خلق   خلق الإنسان من علق  إقرأ وربّك الأكرم  الّذي علّم بالقلم   علّم الإنسان ما لم يعلم
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,  Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. ( QS Al Alaq 1-5)
            Ayat pertama yang turun kepada Rasulullah adalah menyuruhnya untuk membaca dan membaca. Ini menunjukkan bahwa kita diperintahkan untuk membaca tanda kebesaran Allah yang ada di dunia ini, hanya dengan membaca kita bisa mengetahui rahasia ciptaan Allah sehingga kita yakin akan kebenaran ajaran Islam dan semakin mantap akan keberadaan Allah.
سنريهم آياتنا في الآفاق وفي أنفسهم حتّى يتبيّن لهم أنّه الحقّ أولم يكف بربّك أنّه على كلّ شيئ شهيد
Artinya :Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS Fushshilat :53).
            Dalam Islam orang yang memiliki ilmu disertai iman akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT, bahkan hanya orang-orang yang berilmu yang bisa menambah rasa takutnya kepada Allah.
ومن النّاس والدّوآبّ والأنعام مختلف ألوانه كذلك  إنّما يخشى الله من عباده العلماء  إنّ الله عزيز غفور
Artinya :Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS Fathir :28 )
Penutup
            Pada saat Rasulullah melakukan haji wada’, sebuah hari yang sangat dikenang para sahabat karena saat itulah Rasulullah memberi pidato terakhir dalam haji yang mengharukan dan membuat para sahabat tak mampu menahan lagi lelehan air mata mereka. Diantara pesan Rasulullah adalah pada akhir masa akan timbul banyak perselisihan di kalangan umat Islam, berpegang dengan Al Qur’an dan Sunnah adalah cara yang paling tepat untuk selamat dari fitnah yang terjadi . Rasulullah juga pesan supaya umat ini taat pada pemimipin mereka meski ia adalah budak habsyi yang hitam.
            Tidak ada jalan yang lebih baik bagi umat Islam saat ini selain bersatu menghadapi musuh-musuh Islam yang berusaha memecah belah umat ini dengan faham-faham yang merusak dan melemahkan semangat umat Islam. Ini semua karena musuh Islam menginginkan umat Islam tetap seperti singa ompong yang tak bisa apa-apa dan tak punya daya.
            Semoga Allah memberi hidayah dan menunjukkan kita jalan menuju kemenangan seperti dijanjikan Allah untuk orang-orang yang beriman dan beramal shalih . Amiin.

Surakarta, 18 April 2012