KHOTBAH JUM'AT

Senin, 27 Februari 2012

AL QUR'AN (MU'JIZAT SEPANJANG MASA )


AL QUR`AN
( MUKJIZAT SEPANJANG MASA )
Ahmad Syafiul Anam Lc

          Allah Swt mengutus di setiap masa orang-orang pilihan yang akan mendakwahkan kebenaran dan mengenalkan mereka akan hakekat kehidupan sebenarnya dan siapakah sebenarnya Dzat yang sepatutnya disembah di jagat raya yang maha luas ini. Para Rasul adalah orang-orang yang mendapatkan amanah untuk menyampaikan risalah suci agar manusia di dunia tidak terjerumus kepada lembah dosa & kesyirikan.
          Setiap Rasul diutus kepada kaum yang memiliki karakter,kebiasaan,  dan peradaban yang berbeda-beda, hal inilah yang menjadikan mereka harus lebih jeli dalam menghadapi keadaan masyarakat yang didakwahinya. Ada dua kesamaan dari apa yang dibawa oleh para rasul itu yaitu:
1.      dakwah mereka adalah sama, yaitu menyampaikan kepada kaum mereka bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Taala tuhan yang seharusnya mereka sembah, dan tak ada sekutu bagi-Nya.
2.      mereka pasti akan mendapatkan perlawanan dari sebagian kaumnya yang tidak beriman pada kerasulan mereka.
Ketika mendapatkan perlawanan dari umat yang mereka dakwahi itulah, Allah memberikan sesuatu yang istimewa sebagai bukti atas kebenaran dakwah mereka. Sesuatu yang istimewa itu bernama mukjizat.
Mukjizat tentu berbeda dengan sihir atau hal-hal yang luar biasa yang dilakukan orang-orang kala itu. Muhammad Ali Ash Shabuni dalam kitabnya “At Tibyan Fii Ulumil Qur`an” menyebutkan syarat-syarat sebuah hal luar biasa dikatakan sebagai mukjizat. Beliau menyebut 5 syarat yang harus terpenuhi, yaitu:
1.      Sesuatu yang luar biasa itu hanya bisa dilakukan oleh Allah SWT
2.      Ia bertentangan dengan kebiasaan dan sunnah kauniyyah (hukum alam)
3.      Seorang yang mendakwahkan risalah menjadikan hal yang luar biasa itu sebagai bukti kebenaran dari apa yang ia bawa.
4.      Hal yang luar biasa itu selalu muncul untuk membenarkan klaim sang pembawa risalah.
5.      Tak ada seorangpun yang bisa menandingi hal yang luar biasa itu.
Sementara itu Ahmad Deedat, seorang kristolog dari Afrika Selatan dalam bukunya “The Choice” memberikan ciri-ciri dari sebuah mukjizat yaitu:
1.      Sebuah kejadian yang kelihatan begitu tak dapat dijelaskan oleh hukum alam, yang dianggap sebagai gaib dari sumbernya atau sebuah perbuatan Tuhan.
2.      Seseorang, sesuatu atau kejadian yang membangkitkan rasa kagum
3.      sebuah perbuatan diluar kekuasaan manusia, sebuah kemustahilan.
Menjadi sebuah ciri umum dari setiap zaman, bahwasanya setiap datang seorang yang membawa risalah dan mengajak mereka kepada jalan kebenaran mereka akan menuntut bukti gaib yang dapat menjadikan mereka sepenuh hati mengakui kebenaran risalah tersebut. Dari sinilah muncul urgensi dari Mukjizat itu sendiri.
Allah memberikan mukjizat kepada para Rasul disesuaikan dengan keadaan masyarakat saat itu dan juga tantangan besar yang mereka hadapi. Nabi Musa AS yang hidup pada zaman kala ilmu sihir menjadi sebuah primadona, maka mukjizatnya adalah merubah tongkat menjadi ular-ular besar yang dapat mengalahkan sihir kala itu. Nabi Daud SAW yang hidup pada masyarakat industri alat perang, Allah memberikan mukjizat dapat melunakkan besi sehingga bisa dibuat baju perang yang kuat. Nabi Isa AS yang hidup dalam masyarakat yang sudah mengenal farmasi maka mukjizatnya adalah dapat menghidupkan orang mati, menyembuhkan kusta dan lepra dengan izin Allah.
Kalau kita cermati bentuk-bentuk mukjizat para rasul terdahulu, kesimpulan kita semua mukjizat yang diberikan kepada mereka adalah bersifat hissi (materi/inderawi) yang tak akan pernah muncul setelah meninggalnya para Rasul itu, hanya berita melalui kitab sucilah kita bisa megetahui mukjizat mereka.
Sementara Rasulullah Muhammad SAW, Allah telah memberikan kepadanya semua bentuk mukjizat, baik yang hissi maupun yang ma`nawi. Dan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW adalah kitab suci Al Qur`an yang akan menjadi pedoman hidup umat Islam sepanjang masa.
Al Qur`an adalah satu-satunya kitab di dunia yang diakui  para sejarawan dan bahkan para penulis barat sebagai kitab yang masih asli dan belum terkontaminasi tangan-tangan kotor manusia.
Apa yang menjadi nilai kemukjizatan Al Qur`an? Muhammad Ali Ash Shabuni, salah seorang pengajar di fakultas syariah dan dirasah islamiyyah menyebutkan sisi kemukjizatan Al Qur`an yaitu:
1.      Susunan kalimat yang indah yang belum pernah digunakan para ahli bahasa Arab saat itu.
2.      Gaya bahasa yang luar biasa yang mengalahkan gaya bahasa Arab kala itu.
3.      Keluwesan isi yang tak memungkinkan seorangpun mendatangkan semisalnya.
4.      Membawa syariat yang sempurna.
5.      Mengabarkan hal-hal yang gaib yang hanya bisa diketahui dengan wahyu.
6.      Tidak kontradiktif dengan hukum-hukum kauniyyah yang pasti.
7.      Menebar janji dan ancaman yang selalu terpenuhi.
8.      Ilmu dan pengetahuan baik ilmu syar`I atau kauni.
9.      Memenuhi kebutuhan umat manusia.
Sampai kapanpun tak ada seorangpun yang dapat membuat sesuatu yang semisal Al Qur`an, Maha benar Allah yang telah berfirman “Katakanlah’sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur`an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain “ ( QS Al Isra` ayat 88 ).
Allahu ghoyatuna, Wal Qur`anu dusturuna.. semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah kecintaan kita terhadap Al Qur`an. Wallahu a`lam bish showab.

Surakarta, 19 Maret 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar