KHOTBAH JUM'AT

Rabu, 28 Maret 2012

FANATISME YANG POSITIF


HIKMAH
FANATISME YANG POSITIF
( AHMAD SYAFIUL ANAM )
          Biasanya untuk menguatkan sebuah kedudukan , posisi serta image yang baik terhadap seseorang atau kelompok dengan menggunakan doktrinasi terhadap kelompok tersebut. Sejarah  menceritakan banyak sekali person atau kelompok  yang  ingin melanggengkan kedudukan mereka dengan doktrinasi sehingga melahirkan  loyalitas buta  yang sering kita sebut dengan fanatisme.
          Fir’aun untuk melanggengkan kekuasaanya dengan sombongnya mengaku sebagai Tuhan, karena  dorongan fanatisme buta pulalalah menjadikan orang-orang Mesir saat itu banyak yang memuja Fir’aun. Begitu juga dengan slogan merasa sebagai bangsa terbaik di dunia yang di berkahi Tuhan, menjadikan orang-orang Yahudi sombong dan berkeinginan untuk merajai  dunia.
          Rasulullah datang membawa Syariat yang hanif   ( Condong kepada kebenaran) mengajarkan kepada kita  tentang standarisasi keunggulan. Ketika  haji Wada’ (Perpisahan) Rasulullah  berkhotbah dan menyampaikan: “  Wahai Manusia sesungguhnya Tuhan  kalian adalah satu, ayah kalian satu, ingatlah tidak ada keunggulan bagi seorang Arab atas seorang  Ajam, seorang Ajam atas  seorang Arab, seorang berkulit merah atas kulit hitam, seorang berkulit hitam atas kulit merah kecuali dengan takwa “ ( HR Ahmad )
          Dalam hadits tersebut Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa ketakwaanlah  yang akan menjadi sebuah sesuatu yang bernilai dalam pandangan Allah, dan bukan sesuatu yang  bersifat materi dan nisbi.
          Pada dasarnya fanatisme adalah hal yang  bisa membangkitkan kepada sebuah kebanggaan, tetapi ketika ketika fanatisme ini diarahkan kepada hal keduniaan dan  bukan  berorientasi kepada Allah maka akan menjadi sia-sia dan tak berguna.
          Sebagai seorang muslim sudah seharusnya ia menjelma menjadi seorang yang fanatis terhadap agamanya, dia yakin dengan seyakin-yakinnya akan kebenaran Islam agama yang dipeluknya. Fanatisme disini bukanlah  membanggakan  madzhab  atau  kelompok  tertentu yang dianutnya, melainkan kesadaran yang penuh akan kemuliaan dan keagungan Islam sebagai agama  yang mengeluarkan manusia dari kekafiran menuju cahaya keimanan. Perbedaan  kelompok atau madzhab yang terjadi di tubuh kaum muslimin janganlah menjadi alasan untuk berpecah. Fanatisme positif adalah ketika semua kaum muslimin  merasa bangga telah menjadi muslim dan kemudian saling bekerjasama dalam membangun peradaban Islam yang rahmatan lil alamin. Isyhaduu biannaa muslimuun……..
(Surakarta 28 Maret 2012 )

NASEHAT LUKMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA


Khotbah Jum’at
NASEHAT LUKMAN AL HAKIM TERHADAP ANAKNYA
                             (Ahmad Syafiul Anam,Lc)
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله لا نبيّ بعده.
الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون  ( آل عمران 102)
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام  إنّ الله كان عليكم رقيبا  ( النّساء : 1 )
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا  يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه  ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :

Jamaah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah…
            Dalam pembuka khatbah Jum’at ini terlebih dahulu saya sebagai khatib mengajak pada diri saya sendiri dan juga kepada para jamaah shalat Jum’at agar senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, hanya dengan ketakwaan itulah yang akan menyelamatkan kita kelak saat menghadap Allah SWT.
            Di zaman yang penuh kemajuan ini, saat perkembangan teknologi dengan berbagai macamnya telah menyerang masyarakat kita terlebih generasi muda kita sehingga timbullah kekhawatiran kita bersama akan bahaya yang akan dimunculkan oleh arus globalisasi tanpa batas tersebut.
            Tidak ada cara yang lebih tepat untuk membentengi generasi muda kita kecuali dengan memberikan tarbiyyah islamiyyah yang benar kepada mereka. Orang tua memiliki kewajiban untuk menjadikan anaknya seorang yang bukan hanya hidup untuk dilahirkan saja melainkan menjadi seorang  muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.
            Dalam hadits riwayat Bukhari & Muslim disebutkan:
ما من مولود إلا يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه
Artinya: Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi, nasrani atau majusi (HR Bukhari & Muslim)
            Begitu besar pengaruh orang tua dalam membentuk karakter seorang anak sehingga ada pepatah yang indah mengatakan “Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya”.
Jamaah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah…
            Dalam rangka mendidik anak-anak kita dan generasi muda kita, disini saya ingin menyampaikan beberapa nasihat-nasihat Lukman Al Hakim yang di abadikan Allah dalam Surat Luqman ayat 12-19. Luqman Al Hakim (Sang bijaksana) adalah seorang hamba Allah yang shaleh, sebagai orang tua ia memberikan nasihat-nasihat berharga kepada anaknya; dengan nasehat itulah diharapkan kelak anaknya akan memiliki karakter yang kuat sebagai hamba Allah yang taat.
            Ada 7 nasihat Luqman Al Hakim yang dimuat dalam Al Qur’an yaitu:
1.      Dalam surat Luqman:13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya: “ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat ia memberi nasihat kepadanya: wahai anakku janganlah kau menyekutukan Allah karena sesungguhnya kesyirikan adalah kedzaliman yang agung”.
Dalam ayat tersebut Luqman Al Hakim berusaha menanamkan akidah yang kuat kepada anaknya. Aqidah merupakan hal yang sangat urgen dan harus kita perhatikan. Janganlah kita membiarkan generasi kita lemah tidak berakidah, dengan akidah dan keyakinan yang benar pulalah akan mengantar manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Saat Nabi Ya’qub AS menjelang sakaratul maut, ia memanggil seluruh anak-anaknya untuk berkumpul. Ada satu hal yang ingin ia wasiatkan kepada anak-anaknya. Apakah pertanyaan yang ia lontarkan pada mereka? Ya’qub AS berkata:”Wahai anak-anakku, siapakah yang kau sembah setelahku?
Maka anak-anak Ya’qub AS berkata: “Kami menembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu (Ibrahim, Ismail dan Ishaq) yaitu Tuhan yang satu”.
Lihatlah bagaimana pentingnya kita menyiapkan generasi ke depan yang berakidah kuat.

2.      Dalam surat Luqman: 16
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
Artinya:”Wahai anakku, jika ada (Sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan, sesungguhnya Allah maha luas dan maha teliti”.
Luqman Al Hakim dalam ayat tersebut memberikan nasihat dengan menekankah bagaimana seharusnya seorang setelah beriman dan menyekutukan-Nya, hendaknya dalam dirinya timbul perasaan selalu dekat dengan Allah. Ulama menyebutnya dengan “Muraqabatullah” yaitu keadaan dimana seorang merasa bahwa Allah selalu mengawasi segala perbuatannya, ketika ia akan melanggar larangan Allah maka timbullah perasaan takut dalam dirinya karena ia merasakan Allah akan selalu mengawasi dan mengetahui perbuatannya meski ia berusaha menyembunyikan.

Dalam surat Luqman ayat 17 disebutkan:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
 Artinya: “Wahai anakku, dirikanlah shalat, suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar, sabarlah dengan apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian merupakan hal yang diwajibkan”.

Dalam ayat tersebut Luqman memberikan tiga nasihat sebagai berikut:

3.      Nasehat Luqman Al Hakim dengan mengatakan “Wahai anakku dirikanlah shalat”, hal ini menyiratkan pemahaman bahwa orang tua saat mendidik anaknya hendaklah mengingatkan kepada mereka bahwa manusia yang diciptakan Allah memiliki tugas untuk beribadah kepada Allah.
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah berfirman:
“Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepadaku”. (QS Adz Dzariat:56)
Beribadah kepada Allah merupakan sesuatu yang menjadi spirit kita dalam hidup, kita harus senantiasa beribadah dan menunjukkan ketaatan hingga kematian datang menjemput kita. Setelah kita mati maka tidak ada lagi kesempatan untuk beramal.
“Dan sembahlah Tuhanmu hingga datang keyakinan kepadamu” (QS Al Hijr:99).
Ketika seorang menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah fana belaka maka semua kekuatan dan potensinya akan dimanfaatkan untuk peningkatan ibadahnya.

4.      Luqman Al Hakim memberikan nasehat yang berharga: “Wahai anakku, suruhlah mengerjakan perbuatan yang baik, cegahlah melakukan perbuatan yang mungkar”.
Saling melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan ciri sebuah umat yang peka terhadap lingkungannya. Tidaklah cukup seorang menjadi orang yang bertakwa dengan ibadahnya sementara ia membiarkan manusia terjerumus dalam kesesatan dan kenistaan.

5.      Lukman Al Hakim menyampaikan nasehat selanjutnya:”Wahai anakku, sabarlah terhadap apa  yang menimpamu”. Seorang dai yang mengajak orang kepada kebaikan dan jalan lurus pastilah akan menghadapi banyak masalah yang ditimbulkan kaumnya. Rasulullah SAW saat berdakwah ke Thaif, ternyata mereka bukannya menerima dakwah Rasulullah dengan tangan terbuka, melainkan mereka beramai-ramai melempari Rasulullah dengan  batu hingga beliau terluka.
Setiap muslim hendaknya memiliki ketahanan baik fisik maupun mental sehingga dengan kesabaran tersebut ia tetap kuat dalam melalui medan dakwah yang berat.

6.Dalam Luqman ayat 18 disebutkan:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا
Artinya: “Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong, janganlah berjalan diatas bumi dengan angkuh”.
Nasehat yang sangat bagus dari Luqman, bahwasanya ketika seorang berhadapan dengan manusia hendaklah ia menampakkan kerendahan hatinya. Janganlah ia men jadi orang yang sombong dan angkuh karena Allah sangat membenci hambanya yang sombong.

“Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong” (QS An Nahl:23).

7.Dalam Luqman ayat 19 disebutkan:
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Artinya: Dan sederhanakan kamu dalam berjalan dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.
Dalam ayat tersebut Luqman Al Hakim memberi nasihat kepada anaknya untuk senantiasa tidak berlebihan dalam segala hal, saat berjalan hendaklah berjalan dengan sewajarnya dan saat berbicara janganlah mengeraskan suara melainkan dengan cara yang lunak dan lembut.

Jamaah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah…
      Di hadapan kita telah terbentang tantangan yang besar, generasi setelah kita janganlah kita biarkan terbengkalai sehingga mereka menjadi orang-orang yang terputus dari ruh Islam.
      Hanya dengan tarbiyyah Islamiyyah yang benar, kita dapat membawa umat yang besar dan agung ini menjadi umat yang mulia dihadapan Allah dan berwibawa dihadapan umat-umat yang lain.
قال الله تعالى:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإيّاكم بما فيه من الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين


     



Selasa, 27 Maret 2012

TANDA-TANDA KIAMAT ( MENGUAK MISTERI SEPUTAR HARI KEBANGKITAN)

TANDA-TANDA KIAMAT
(MENGUAK MISTERI SEPUTAR HARI KEBANGKITAN)
Ahmad Syafiul Anam, Lc

Pembukaan
            Sekitar beberapa tahun terakhir ini masyarakat dunia digegerkan dengan adanya ramalan akan terjadinya kiamat pada tahun 2012 mendatang. Ramalan ini menjadikan banyak orang merasa ketakutan dan waswas dalam menjalani kehidupan mereka.
            Dalam sebuah buku yang menggegerkan dunia berjudul  "Apocalypse 2012" karya Lawrence E Joseph (ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation di New Mexico) terbit 2007.
Ia mengatakan akan terjadi bencana yang disebabkan siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat. Di sisi lain medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung. 

Tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 2012 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya (Era Muslim/ 21 November 2008).
Kebenaran Akan Datangnya Hari Kebangkitan
          Sudah menjadi sunnatullah bahwasanya selalu ada pertentangan antara kebaikan dan kejahatan di dunia ini, orang-orang yang mendapat petunjuk Allah maka mereka akan beriman kepada Allah sedang orang yang tersesat jalannya maka ia akan mengingkari Allah. Dalam sejarah kehidupan manusia banyak juga dari mereka yang tidak beriman kepada Allah; termasuk juga tidak beriman dengan hari kebangkitan.
            "Dan dia membuat perumpamaan bagi kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata,"Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?" (Yasin [36] :78).
            Dalam Islam hari kebangkitan adalah hari yang mendapat perhatian khusus, bahkan beriman dengan hari kebangkitan merupakan salah satu syarat diterimanya iman seseorang. Seorang yang mengingkari hari kiamat maka ia telah tersesat dalam kesesatan yang nyata.
            "Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya" (An Nisa' [4]: 136).
            Kedatangan kiamat adalah bukti dari keadilan dan kasih sayang Allah kepada Manusia. Manusia hidup di dunia ini bermacam-macam karakter mereka, ada yang baik dan ada yang buruk; ada yang kaya dan ada yang miskin; ada yang sombong dan ada yang rendah hati. Banyak diantara manusia yang mendzalimi dan merampas hak sesamanya. Seandainya setelah kematian tidak ada hari pembalasan atau hari kebangkitan maka dengan enaknya manusia akan membuat kerusakan di bumi ini dengan tanpa mendapatkan balasan kelak; tapi dengan kepastian akan datangnya kebangkitan maka orang yang terdzalimi di dunia dapat meminta lagi haknya kelak ketika hari pembalasan amal manusia.
Tanda-Tanda Kiamat
        Allah SWT  adalah satu-satunya Dzat yang mengetahui kapan hari kebangkitan akan datang.
            "Mereka menanyakan padamu tentang hari kiamat, "Bilakah terjadinya?" katakanlah sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu pada sisi Tuhanku; tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu  adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Al A'raf [7]: 187).
            Dalam sebuah hadits juga dengan jelas disebutkan bahwa Rasulullah sendiri tidak mengetahui kapan tepatnya kiamat tersebut akan datang. Saat jibril bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kapan datangnya kiamat, beliau tidak mengetahuinya.
            « . . . فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الْسَّاعَةِ ؟ فَقَالَ صلى الله عليه وسلم : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ ، قَالَ : فَأَخْبَرَنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا ؟ ، قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا ، وأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ العُرَاةَ العَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ ، يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ البُنْيَانِ »
Artinya: "Kabarkanlah padaku tentang hari kiamat? Maka Rasulullah menjawab:"Tidaklah orang yang ditanya lebih tahu dari yang ditanya". Jibril  bertanya:"Kabarkan padaku tentang tanda-tandanya?". Rasulullah berkata:"Jika seorang budak melahirkan tuannya, engkau melihat orang-orang yang berjalan kaki, telanjang, miskin dan menggembala kambing; mereka berlomba-lomba dalam bangunan".  (HR Muslim Vol 1/ Hal  37-38).
            Dalam hadits diatas dengan jelas Rasulullah hanya menyebutkan sebagian dari tanda-tanda kiamat.  Abdullah bin Sulaiman Al Ghufaiyli dalam bukunya " Asyraatus sa'ah"  (Tanda-tanda kiamat) menyebut beberapa tanda kiamat yang lain diantaranya:
1. Telah diutusnya Rasulullah SAW
2. Terbelahnya bulan menjadi dua
3. Api yang menyala dari Hijaz hingga sampai ke tanah Bushra.
4. Banyaknya fitnah sehingga seseorang akan mendapatkan ujian luar biasa dalam mempertahankan agamanya.
5. Keluarnya Dajjal, para pembohong dan nabi-nabi palsu.
6. Seorang budak perempuan yang melahirkan tuannya dan orang-orang yang miskin dan penggembala kambing yang berlomba-lomba dalam bangunan.
7. Diangkatnya ilmu oleh Allah dan merajalelanya kebodohan.
8. Binatang buas dan benda mati dapat bicara dengan manusia.
9. Terputusnya silaturrahim, renggangnya hubungan dengan tetangga dan munculnya banyak kerusakan.
10. Banyaknya gempa atau bencana alam serta azab yang diturunkan Allah kepada segolongan kaum yang durhaka.
Penutup
        Meyakini datangnya hari kebangkitan merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap orang yang beriman. Semua tanda-tanda kiamat yang telah muncul hingga saat ini seyogyanya memberikan kepada kita spirit untuk mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan amal.
            Adapun mengenai kapan tepatnya hari kebangkitan itu akan datang, hanya Allah SWT yang mengetahui secara pasti. Bila seorang manusia dengan keterbatasan ilmunya berani mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada hari sekian, bulan sekian dan tahun sekian maka alangkah sombongnya ia, karena ia telah mencampuri sesuatu yang hanya menjadi hak Allah SWT.
            Seorang yang beriman hanya akan berkata dengan apa yang diridlai-Nya, tidak mengada-adakan perkataan serta pasrah dengan segala ketetapan Allah. Semoga kita selalu terjaga dari kesombongan dan kemunafikan.