KHOTBAH JUM'AT

Minggu, 01 April 2012

MUHAMMAD RASULULLAH SAW DARI KELAHIRAN HINGGA KENABIAN


MUHAMMAD RASULULLAH,
DARI KELAHIRAN HINGGA KENABIAN
(Studi Sirah Rasulullah Muhammad SAW)
Oleh: Ahmad Syafiul Anam,Lc
(Staff Pengajar di Ma`had Tanwirul Fikr Jebres Surakarta)

MUKADDIMAH

          Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakal, dan dengan akal itulah manusia dengan mudah dapat menerima kebenaran dan dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil dengan hidayah dari-Nya.
          Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk sang Nabi pilihan, Muhammad SAW yang hidupnya penuh dengan keberkahan, yang telah mengantar kita menjadi umat yang kuat dan berperadaban tinggi.
          Amma ba`du:
          Wahai saudaraku, ketika kita mempelajari sejarah hidup beliau maka tak ada seorangpun yang tidak akan terpesona. Bagaimana mungkin tidak, sejak sebelum beliau hadir kealam dunia hingga beliau lahir bahkan hingga beliau diangkat Allah SWT menjadi seorang Rasul beliau senantiasa dijaga dan ditarbiyah langsung  Allah SWT sehingga beliau menjelma menjadi karakter yang kuat yang tiada duanya dalam sejarah peradaban umat manusia. Bagaimanapun hebatnya beliau, beliau hanya seorang manusia biasa yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT. Dengan mempelajari sejarah beliau dari pra kelahiran hingga menjadi Rasul, semoga kita mendapatkan ibrah dan teladan untuk kita jadikan lentera kita dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

PERISTIWA-PERISTIWA PENTING PRA KELAHIRAN RASULULLAH

1)Keadaan Makkah Pra Kelahiran Rasulullah SAW

          Makkah memiliki nama lain yang sangat dikenal saat itu yaitu Hijaz, Ia merupakan wilayah yang sangat independent saat itu dan belum seorangpun yang menaklukkan wilayah ini. Ini berbeda dengan wilayah Yaman yang sudah dikuasai oleh Ethiopia dan Persia sebagaimana Persia dan Romawi juga menancapkan kukunya di wilayah Herah dan Ghassan (Keduanya di sebelah utara semenanjung Arab).
          Mengapa tak ada kekuatan yang bisa menaklukkannya? Barangkali karena selain letak yang sangat strategis yang menjadikan Hijaz punya nilai tawar di semenanjung Arab, memang semenanjung Arab dengan sekuat tenaga mempertahankan Hijaz yang sudah menjadi tempat yang suci bagi mereka karena didalamnya terdapat ka`bah, selain itu juga itu Hijaz adalah wilayah yang kering dan miskin yang menyurutkan niat untuk menjajah wilayah Hijaz.

2) Pemerintahan Makkah & Larangan Berperang di Bulan Haram

          Makkah menjadi tempat yang bukan hanya dimiliki penduduk makkah saja, tapi sudak menjadi milik bersama seluruh penduduk semenanjung Arab, hal ini karena adanya ka`bah tempat yang selalu mereka kunjungi setiap tahun semenjak Nabi Ibrahim menyerukan kepada seluruh manusia untuk mengunjunginya. Bahkan Rasulullah menjadikan masjidil haram satu dari tiga tempat suci yang sangat dianjurkan untuk diziarahi kaum muslimin.
          Untuk memuluskan perjalanan haji, penduduk semenanjung Arab menyepakati untuk memberlakukan hukum yang harus ditaati seluruh penduduk Arab, mereka sepakat untuk tidak berperang di bulan haram (bulan-bulan yang dimuliakan), bulan-bulan itu adalah Dzul Qa`dah, Dzulhijjah dan Muharram (bulan-bulan haji) serta bulan Rajab (bulan umroh). Selain mereka memberlakukan larangan berperang di bulan-bulan tersebut mereka juga melarang berperang dekat wilayah haram Makkah untuk selamanya. Dengan adanya larangan ini, peradaban dan perdagangan tumbuh subur di wilayah haram Makkah. Setiap tahun mereka mengadakan pentas lomba puisi di Ukaz dan Dzul Majaz.
          Hukum tersebut mereka tegakkan dan sudah menjadi hukum internasional saat itu yang harus ditaati seluruh kabilah di semenanjung Arab. Ketika terjadi perang antara kubu Quraisy&Kinanah melawan kubu Hawazin maka perang tersebut sering dikenal dengan perang Fijar karena perang tersebut menodai kesucian baitullah.

3) Rezim-Rezim Penguasa di Makkah

          Karena Makkah pada akhirnya menjadi tempat yang sangat strategis dan bergengsi di mata orang-orang semenanjung Arab, maka tak salah bila Makkah menjadi rebutan.  Beberapa kabilah merasa berhak untuk menguasai dan memakmurkan tanah haram.
          Berikut ini beberapa kabilah yang sempat menguasai dan memimpin roda pemerintahan Makkah:
1. Amaliq
          Sebelum masa kelahiran Ismail, Makkah berada di tangan kekuasaan kabilah-kabilah Arab yang menamakan diri mereka dengan Amaliq, saat itu Makkah belum menjadi tempat yang disucikan.

2. Jurhum
          Kabilah Jurhum ini berasal dari Yaman, mereka melakukan migrasi dan bertempat tinggal bersama kabilah Amaliq tapi akhirnya mereka dapat mengusir kabilah Amaliq dari Makkah dan sejak saat itu kendali pemerintahan Makkah dipegang Jurhum. Pada saat Jurhum berkuasa di Makkah inilah bersamaan dengan datangnya Hajar bersama Ismail, dan dengan interaksi dengan Jurhum pulalah akhirnya Ismail AS menikah dengan wanita Jurhum dan pada masa ini pula Ismail bersama Ibrahim membangun baitullah. Setelah Ibrahim membangun ka`bah, Ismail berkonsentrasi untuk mengurus ka`bah sementara kabilah Jurhum mereka tetap bertanggung jawab dalam urusan politik dan perang.

3. Khuzaah
          Saat era Jurhum mencapai masa kejayaan, mereka tenggelam dalam kenikmatan dunia dan melupakan kewajiban mereka untuk mengurus baitullah, mereka melalaikan tugas untuk mengatur distribusi zam zam. Khuzaah datang untuk mengadakan revolusi dan bisa menguasai Makkah sekitar tahun 207 SM, sejak saat itu Khuzaahlah yang menguasai perpolitikan dan pengurusan baitullah di Makkah.



4. Quraisy
          Tahun 440 Masehi pemerintahan berpindah tangan dari Khuzaah ke Quraisy. Sejak saat itu Makkah berada di tangan Qushayy bin Kilab (kakek keempat Rasulullah). Qushayy menikah dengan seorang gadis Khuzaah yang ayahnya memiliki kekuasaan untuk mengurus ka`bah. Setelah kematian ayah sang gadis tersebut, Qushayy mendapat dukungan kaumnya untuk merebut kekuasaan Makkah dari tangan kabilah Khuzaah.

4) Pengaturan Tugas Untuk  Pelayanan Baitullah

          Dalam kepemimpinannya Qushayy membangun Darun Nadwah sebagai tempat strategis berkumpulnya pimpinan makkah untuk membahas permasalahan penting yang terjadi dalam wilayah mereka.
          Qushayy membagi tugas pengurusan baitullah menjadi empat bagian, dan memberikan petunjuk pelaksanaan untuk masing-masing bagian. Tugas-tugas tersebut adalah sebagai berikut:
1.Tugas Siqayah: seorang yang mendapat tugas siqayah ini harus mendatangkan air dari sumur-sumur yang jauh dan meletakkannya di sebuah tempat. Air tersebut digunakan untuk memberikan minum kepada orang-orang yang menjalankan ibadah haji. Abdul Muthollib adalah sosok yang punya andil dalam hal ini, karena dialah yang menggali kembali sumur zam zam setelah sempat mengalami mampet beberapa waktu lamanya.
2. Tugas Rifadah:  m enyiapkan makanan yang diberikan kepada jamaah haji yang fakir atau kehabisan bekal. Dalam hal ini Qushayy mewajibkan kepada kabilah Quraisy untuk membuat makanan yang nantinya diberikan kepada orang-orang yang haji yang tidak mampu.
3. Tugas Liwa` : menyiapkan pasukan dan mengumumkan peperangan
4. Tugas Hijabah: Bertanggung jawab atas pengurusan ka`bah dan menjadi juru kunci Ka`bah.




KELAHIRAN RASULULLAH, KELAHIRAN YANG DINANTI

          Imperium Ethiopia berhasil menguasai negeri Yaman, dan kendali kekuasaan Yaman dipegang oleh Abrahah setelah ia sukses menelikung Aryath, panglima kesayangan Raja Ethiopia. Hal inilah yang menjadikan Raja Ethiopia (Najasyi) marah.
          Untuk meredam kemarahan Najasyi, Abrahah melakukan manuver politik dengan mengirimkan surat kepada Najasyi dan mengatakan “Akan aku bangunkan gereja yang belum pernah seorangpun membangunnya, dengan bangunan itu aku tidak akan membiarkan orang Arab untuk mengunjungi ka`bah mereka sehingga mereka berpaling mengunjungi bangunanku”.
          Sebenarnya motif Abrahah sangat sarat dengan kepentingan politis, ia merasa iri dengan kebiasaan orang-orang Arab yang sangat meghormati Baitullah, sehingga ia ingin membuat sebuah bangunan yang akan menjadi tempat yang ramai dikunjungi seperti Baitullah, ia mendirikan gereja yang ia namai “Al Qalis”. Gereja itu dibangun dengan arsitektur megah dengan marmer dan kayu yang telah dilapisi emas, ia dibangun di atas tempat yang tinggi sehingga dari puncak ketinggiannya kita bisa menyaksikan kota Adn, ia mengajak manusia untuk berhaji kepadanya sehingga hal ini menjadikan orang Arab merasa kebakaran jenggot. Salah seorang dari bani malik bin Kinanah bersumpah akan menodai gereja itu. Dan benar adanya, ia merusak perabotan gereja dan mengotori dindingnya dengan sesuatu yang menjijikkan.
          Ketika Abrahah tahu akan tragedi yang menimpa gereja yang ia bangun, iapun bersumpah akan merobohkan Ka`bah
          Abrahah datang ke Makkah dengan kekuatan pasukan kavaleri dan infantry yang dilengkapi dengan gajah-gajah pilihan. Mereka mendarat tepat di dekat wilayah Makkah. Saat itu Makkah berada dibawah kepemimpinan Abdul Muthollib bin Hasyim. Abrahah mengambil secara paksa unta Abdul Muthollib yang di gembala dekat tempat Abrahah singgah. Abrahah menawarkan kepada Abrahah sepertiga kekayaan Tihamah dengan catatan Abrahah meninggalkan Makkah dan tidak meghancurkan baitullah, tetapi Abrahah tetap ngotot untuk merobohkan ka`bah.
          Karena keangkuhan mereka Allah membinasakan mereka dalam peperangan yang terjadi di tahun yang dikenal dengan tahun gajah tersebut. Berkenaan denganm kisah pembinasaan mereka, Allah mengisahkan:
          “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?..Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan ka`bah) itu sia-sia..Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong..yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar..dan Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)”  (QS Al Fiil: 1-5).
          Di tahun yang bersamaan dengan peristiwa perang gajah itulah Rasulullah dilahirkan ke dunia sebagai juru selamat seluruh umat manusia dari kegelapan syirik menuju cahaya keimanan.
          Dalam sebuah wawancara televise bertepatan dengan peringatan maulid Rasul  Dr.Ahmad Syalabi mengatakan “Dalam pikiran saya, ada suatu pemikiran berkenaan dengan tahun gajah dan penghancuran tentara Abrahah, yaitu Ka`bah telah diserang berkali-kali baik sebelum atau pasca kedatangan Islam, tentara-tentara bani Umayyah melemparinya dengan Majaniq hingga terbakar, sebagaimana orang-orang Qaramithah menyerang Ka`bah dan mengambil hajar aswad..tapi hanya dalam peristiwa gajahlah Ka`bah mendapat perlindungan langsung dari Allah SWT..semua ini tiada lain kecuali sebagai bentuk penghormatan menyambut kelahiran Rasulullah yang sangat dinanti-nanti”.

4 PERISTIWA PENTING PASCA KELAHIRAN HINGGA MENJELANG PERNIKAHAN MUHAMMAD SAW.

1)Kelahiran Rasulullah dan Keajaiban-Keajaiban
         
          Rasulullah dilahirkan pada hari Senin 9 Rabiul Awwal, setahun setelah peristiwa tahun gajah, atau 40 tahun setelah kepemimpinan Kisra Anusyirwan, dan ini bertepatan dengan 20 atau 22 April 571 Masehi sebagaimana penelitian Muhammad Sulaiman Al Mansurfury.
          Kelahiran Rasulullah ditandai dengan keajaiban –keajaiban dengan ditandai dengan runtuhnya 14 balkon istana imperium Persia, padamnya seluruh api yang disembah orang-orang majusi, robohnya gereja-gereja yang terletak di sekitar danau Sawah setelah ia mengalami surut.
          Meski kisah-kisah tersebut tidak kita jumpai dalam sejarah umat-umat yang bersangkutan, tapi cukuplah kita meyakini bahwa seandainya memang keajaiban-keajaiban itu terjadi, tak lain sebagai bukti akan kebenaran risalah yang beliau bawa.

2)Muhammad Dalam Pengasuhan Halimah Sa`diyyah

          Menjadi kebiasaan orang-orang Arab yang Mukim untuk mencari perempuan dari kampung untuk menyusui anak-anak mereka. Kebiasaan itu untuk menghindari penyakit yang menyerang orang-orang yang mukim, juga supaya tubuh mereka kuat selain supaya untuk melancarkan kefasihan mereka berbahasa Arab, karena orang kampung (baduwi) terkenal memiliki bahasa yang sangat fasih.
          Akhirnya Halimah binti Abi Dzuaib As sa`diyyah mendapat keberuntungan sebagai orang yang menyusui bayi yang kelak akan menjadi pemimpin dan Rasul akhir zaman itu.

3)Muhammad Dibelah Dadanya Oleh malaikat

          Ketika usianya menginjak 4 tahun, sebagaimana diriwayatkan Muslim dari Anas: “Jibril mendatangi Rasulullah ketika ia sedang bermain-main dengan teman-teman sebayanya, Ia membelah hati dan mengeluarkan segumpal darah dari hatinya dan mengatakan: “ini adalah bagian setan dalam dirimu” dan kemudian ia membersihkannya dalam bejana dari emas dengan air zamzam, kemudian mengembalikan ke tempat semula, teman-teman sebayanya lari menuju para ibu yang menyusui mereka dan mereka berteriak mengatakan: “Muhammad telah dibunuh”, mereka setelah itu menemui Muhammad yang saat itu berubah warna tubuhnya, Anas mengatakan: sungguh aku melihat bekas jahitan itu pada dadanya”.


4)Ditinggal Ibu dan Kakek Tercinta

          Setelah kejadian pembelahan dada Muhammad, halimah As sa`diyyah mengkhawatirkan kondisinya sehingga Muhammad setelah itu dikembalikan ke ibunya. Aminah, ibunda Rasulullah mengajaknya berziarah ke makam ayah tercinta di Yatsrib. Mereka berangkat menempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah yang berjarak 500 kilometer, tapi dalam perjalanan pulang Madinah-Makkah Aminah terserang penyakit dan makin hari makin parah dan akhirnya ibu tercinta wafat di Abwa` (tempat antara Makkah dan Madinah).
          Setelah itu, Muhammad diasuh oleh kakek tercinta Abdul Muthollib. Dalam usia 8 tahun Muhammad ditinggal abdul Muthollib. Sebelum wafat, Abdul Muthollib menyerahkan pengasuhan Muhammad kepada Abu Tholib, sang paman.


5)Ekspedisi Dagang Ke Syam & Pertemuan Dengan Rahib Bushra

          Ketika dalam usia 12 tahun, Rasulullah diajak pamannya Abu Tholib berdagang ke wilayah Syam. Ketika sampai Bushra, sebuah wilayah yang masih masuk kekuasaan Syam dan dibawah kendali imperium Romawi Rasululullah dan Abu Tholib bertemu dengan seorang pendeta (rahib) yang lebih dikenal dengan panggilan Buhaira. Sang rahib meminta Abu Thalib supaya segera membawa pulang Muhammad karena ia khawatir akan terjadi apa-apa dengannya, ia khawatir Muhammad akan dibunuh orang-orang Yahudi atau romawi. Muhammad kemudian dipulangkan ke Makkah kembali.

6)Tragedi Perang Fijar

         
          Perang ini terjadi antara kubu Quraisy & Kinanah melawan kubu Hawazin. Perang ini terjadi ketika Muhammad dalam usia 20 tahun. Dinamakan perang Fijar karena peperangan ini dilakukan pada bulan larangan perang, sehingga termasuk pelanggaran terhadap hukum internasional yang berlaku pada saat itu.

7)Perjanjian Fudhuul (Halful fudhuul)

          Setelah tragedi yang merenggut banyak korban jiwa dalam perang Fijar itu, beberapa kabilah Quraisy yang terdiri bani Hasyim, bani Muthollib, bani Asad bin Abdul Uzza, Zuhrah bin Kilab, dan taym bin Murrah berkumpul di rumah Abdullah bin Jad`an. Mereka sepakat untuk menolong siapapun orang yang didzolimi di Makkah terlepas dari kabilah manapun. Dengan adanya perjanjian ini hilanglah fanatisme yang sempat menggerogoti persatuan dan kesatuan Makkah.

5 MUHAMMAD DARI PERNIKAHAN HINGGA KENABIAN

1)Pernikahan Muhammad Dengan Khadijah

          Ketika Khadijah mendengar sifat-sifat Muhammad yang jujur dan kelihaiannya dalam berdagang Khadijah meminta Muhammad untuk membantunya dalam berdagang. Untuk kedua kalinya Muhammad ke Syam tapi kali ini ia bersama Maisarah untuk memenuhi permintaan Khadijah.
          Dua bulan setelah kepulangan dari Syam, Khadijah lewat Nafisah binti Munabbih melakukan pendekatan kepada Muhammad. Muhammad kemudian menyampaikan hal itu kepada paman-pamannya. Dan setelah paman-paman Muhammad mendatangi paman-paman Khadijah dan resmilah sejak saat itu Muhammad menjadi seorang suami dari sayyidah Khadijah. Saat itu usia Muhammad 25 tahun sementara Khadijah sudah berumur 40 tahun menurut riwayat-riwayat yang masyhur.


2)Renovasi Ka`bah dan Trik Rasulullah Meredam Perselisihan

          Ketika Muhammad berusia 35 tahun, terjadilah perobohan ka`bah akibat banjir yang menyerang Makkah, hal ini berakibat Ka`bah mengalami kerusakan dan membutuhka renovasi agar tetap terjaga kondisi baitullah tersebut. Kabilah Quraisy merasa paling berhak untuk meletakkan hajar aswad ke tempatnya. Bani Abdud dar dan bani Addy bersumpah dan bersekutu untuk tidak menyerahkan peletakkan hajar aswad itu ke kabilah yang lain. Pertikaian tak elak akhirnya memanas dan hampir saja terjadi peperangan.
          Seorang yang berpengalaman bernama Abu Umayyah bin Al Mughirah menyampaikan usulan agar orang pertama yang masuk dari pintu Shofa yang diberi kesempatan menyelesaikan pertikaian tersebut. Atas kehendak Allah, Muhammad orang yang pertama masuk dari pintu tersebut. Dengan kecerdikannya, Muhammad meminta seluruh pemimpin kabilah untuk memegang ujung selendang yang ia hamparkan, setelah mendekati tempat peletakan hajar aswad dengan tangannya sendiri ia meletakkan batu tersebut.

3)Bibit Redupnya Paganisme Di Semenanjung Arab

          Sebelum Muhammad menjadi Rasul, keadaan masyarakat Makkah sudah berada dalam stadium yang sangat mengkhawatirkan. Meskipun semenjang Arab saat itu dikenal bangsa yang lihai berperang, suka menghormati tamu, dan fasih dalam sastra hanya saja mereka banyak yang sudah terperosok ke dalam kegelapan dan kebodohan. Maka tak salah bila saat itu sering disebut dengan zaman jahiliyyah (kebodohan).
          Langit tak selalu kelabu, meski sebagian besar penduduk semenanjung Arab jatuh dalam penyembahan berhala tapi ternyata sudah ada beberapa orang yang sadar akan agama berhala yang mereka peluk. Mereka berusaha keluar dari jeratan berhala tersebut, dan sepakat untuk mencari agama yang benar. Mereka adalah Zaid bin Amr, Utsman bin Huwairis, Ubaidillah bin Jahsy, dan Waraqah bin Naufal. Mereka bersama-sama sepakat untuk mencari kebenaran , dan uniknya mereka mengalami nasib akhir yang berbeda.
          Saudaraku..mari kita perhatikan bagaimana kesudahan petualangan mereka dalam mencari kebenaran?
          Zaid bin Amr harus meninggalkan istri dan pamannya demi menggapai tujuannya, ia mengelilingi Syam dan Irak pada akhir hayatnya ia sama sekali tidak memeluk agama Yahudi maupun Kristen, tapi ia meninggalkan agama penyembahan berhala seperti yang dipeluk kaumnya. Adapun Waraqah bin Naufal ia masuk Kristen, dan dia pulalah yang memindah beberapa redaksi Injil ke dalam bahasa Arab. Adapun Ubaidillah bin Jahsy ia sempat masuk Islam dan menikahi Ummu habibah binti Abu Sofyan tapi di Habasyah ia murtad, setelah itu Ummu Habibah dinikahi oleh Rasulullah. Sementara Utsman bin Huwairis ia seorang antek imperium Romawi, ia masuk Kristen dan ingin menundukkan Makkah di bawah Romawi, akhirnya Utsman meninggal diracun.

4)Tahannuts dan Pengangkatan Muhammad Sebagai Rasul

          Orang Arab punya kebiasaan untuk melakukan ibadah dengan menyendiri, jauh dari manusia dengan tujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal seperti ini sering mereka sebut dengan tahannuts atau tahannuf. Nabi melakukan tahnnuts di puncak gunung Hira`. Ia pergi untuk beribadah disana setiap bulan Ramadhan dengan membawa bekal yang sedikit, dan setiap bekalnya habis maka ia pulang untuyk mengambil bekal yang sudah disiapkan Khadijah isterinya. Setelah melalui proses yang panjang dan dengan melalui perjuangan yang melelahkan akhirnya di tempat yang bernama gua Hira` dan dalam usia 40 tahun secara resmi Muhammad mendapatkan wahyu yang pertama, yang artinya sejak saat itu pula Muhammad mendapatkan tugas yang berat yaitu menyebarkan risalahnya kepada seluruh umat manusia.
          Surat yang pertama turun adalah surat Al Alaq ayat 1-5.

6. PENUTUP

          Dengan diturunkannya wahyu pertama, maka sejak saat itu pula dakwah harus ditegakkan dimanapun dan kapanpun. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat .
Refrensi Makalah:
1.     Muhammad Qablal Bi`tsah, karya Dr. Ahmad Syalabi
2.     Arrahiqul Makhtum, karya Shofiyyurrahman El Mubarakfury
3.     Hayatu Muhammad, Karya Muhammad Husein haekal

NB : Makalah ini disampaikan dalam kajian INDIVA 14 Juni 2009 dan dalam kajian MATAN  Ngemplak Boyolali  28 Maret 2010
         















         
         




         
         


         



         
         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar