KHOTBAH JUM'AT

Minggu, 01 April 2012

LEMBARAN EMAS SIRAH RASULULLAH SAW


LEMBARAN EMAS SIRAH RASULULLAH SAW
(PENGANTAR STUDI PERJALANAN HIDUP SANG TELADAN)
Oleh: Ahmad Syafiul Anam,Lc
( Pengajar di Pesantren Mahasiswa Tanwirul Fikr, Jebres Surakarta)[1]

1. Mukaddimah
          Orang besar adalah orang yang mampu mengukir namanya dalam sejarah umat manusia, tapi tidak semua orang besar mampu memberikan pengaruh luar biasa seperti apa yang telah dilakukan Muhammad terhadap peradaban umat manusia.
          Para penyair Arab mengatakan dalam syair mereka:
“Sesungguhnya hidupnya sebuah umat adalah karena akhlak mereka
Apabila sirna akhlak mereka maka lenyaplah peradaban umat tersebut”

          Muhammad adalah seorang yang mempesona, sejarah hidupnya penuh dengan ibrah dan teladan buat umat manusia. Begitu luar biasanya kepribadian seorang Muhammad sehingga seorang orientalis barat, Bernard Shaw pernah mengatakan:”Kalau seandainya Muhammad hidup saat ini, pasti semua permasalahan di dunia ini akan dapat terselesaikan”. Dan tidak pujian yang melebihi dari apa yang Allah sandangkan kepada Muhammad melalui firman-Nya dalam surat Al Qalam ayat 4 :”Dan sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang besar (mulia)”.

          Dalam kajian ini, penulis akan berusaha memaparkan dengan ringkas dan gamblang sekilas tentang karakter pribadi Rasulullah dan karakter dakwah beliau, semoga tulisan ini akan menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.

2. Urgensi Mempelajari Sejarah Rasulullah

          Saudaraku, ketika mempelajari sejarah kehidupan Rasulullah maka hendaklah kita memulainya dengan hati yang bersih dan penuh keteduhan. Sejarah kehidupan beliau yang sangat cemerlang tak mungkin akan dilihat dengan jelas oleh orang-orang yang matanya silau. Begitu banyak orang yang mempelajari sejarah beliau, ada diantara mereka yang setelah mempelajari semakin kagum dan ada juga yang mempelajarinya semakin benci dengan Rasulullah karena sebelumnya dalam hati mereka sudah ada kebencian terhadap Islam.
          Ada tiga hal Urgensi mempelajari sejarah Rasulullah:
a.Supaya kita dapat meneladani Rasulullah Muhammad SAW.
“Sesungguhnya pada Rasul Allah (Muhammad) ada ikutan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharapkan (pahala) Allah dan hari yang kemudian, serta ia banyak mengingat Allah” (QS Al Ahzab:21).
          Rasulullah seorang yang hidupnya penuh dengan nilai-nilai keteladanan (lihat pada pembahasan selanjutnya) sebagaimana juga hidupnya ia curahkan untuk kepentingan dakwah Islam (lihat pda pembahasan selanjutnya). Orang yang pernah hidup berdampingan dengan Rasulullah merasakan ketinggian akhlak sang teladan tersebut.
          Anas bin Malik, salah seorang sahabat Rasulullah mengatakan :(Aku melayani Rasulullah selama sepuluh tahun, dan tidaklah aku pernah mendengar Rasulullah mengatakan kepada tentang apa yang aku kerjakan “Mengapa engkau lakukan itu?”, dan ia tak mengatakan terhadap apa yang tidak aku lakukan “Mengapa tidak engkau lakukan itu?”)…
          Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah suatu saat ditanya oleh para sahabat “Bagaimana akhlaq Rasulullah?” Dengan jawaban yang super cerdas Aisyah mengatakan “Akhlaq Rasulullah adalah Al Qur`an”. Begitulah pengakuan seseorang yang keseharian selalu bersama Rasulullah, dan itu bukanlah pujian main-main seperti layaknya orang zaman sekarang yang suka memuji tidak pada tempatnya, tapi pujian itu berdasar dari kenyataan dan fakta.

b. Supaya kita mendapatkan Ibrah dari sejarah kehidupan Rasulullah
          Ketika seorang terjun di medan dakwah, ia tak akan semudah membalik telapak tangan tapi tentu ia akan merasakan pahit getir dan ancaman yang siap diterimanya di jalan dakwah. Kalau kita mempelajari sejarah Rasulullah maka kita akan menjadi orang-orang yang kokoh dalam berdakwah, karena dalam berbagai keadaan Rasulullah pernah mengalami keadaan mudah dan sulit dalam mengarungi samudera dakwah.
          Sebagaimana Rasulullah dengan mudah mendakwahkan Islam kepada Abu bakar, beliau juga merasakan bagaimana beratnya berdakwah kepada penduduk Thoif, bahkan ia harus merasakan dilepari batu. Tapi semua itu tak menyurutkan semangat dakwahnya, malah semakin membuatnya komitmen terhadap dakwah.

c. Supaya kita dapat mengingatkan orang-orang yang lalai dan lupa
          Barangkali ada diantara kita yang sudah kehilangan arah dalam hidup, sehingga dalam keadaan seperti inilah perlu ada orang yang mengingatkan akan hal itu. Kalau orang membaca kisah-kisah dari orang-orang yang hidup di masa lampau maka ia akan menjadi hati-hati. Orang yang membaca kisah Fir`aun maka ia akan mengetahui bahwa kekuasaan yang disertai kesombongan akan mencelakakan, sebagaimana orang yang menelaah kisah Qarun akan sadar bahwa harta dan kekayaan tak menjamin keselamatan seseorang jika disertai keangkuhan.
          Ketika seorang membaca sejarah Rasulullah, maka akan semakin sadar bahwa kebahagiaan hanya akan diperoleh oleh orang yang dalam hidupnya selalu taat kepada Allah SWT.

3. Karakter Muhammad Sebagai Teladan Sepanjang Masa

          Sebagai seorang teladan Rasulullah mampu menjadi panutan dalam berbagai keadaan dan kondisi yang ada. Ibarat seorang pemain film Rasulullah mampu memerankan seluruh peran dengan sangat baik dan istimewa.
Diantara keteladanan-keteladanan Rasulullah sebagai  berikut:
a.Keteladanan sebagai seorang ayah
          Sebagai seorang ayah dari putera puteri tercinta Rasul adalah seorang yang teladan. Rasulullah mengajarkan kepada kita akan pentingnya mendidik anak dengan tarbiyyah Islamiyyah yang benar dan lurus.
          Sebagai seorang ayah, beliau sangat sayang kepada putera-puterinya. Saat Ibrahim, salah seorang puteranya dari Mariyah Al Qibthiyyah meninggal ketika  usia beberapa bulan beliau meneteskan air mata tanda cinta kasih seorang ayah saat ditinggal oleh putera tercintanya, beliau mengatakan “Demi Allah, sungguh mata ini menangis dan hati ini sedih..tapi kami hanya akan mengatakan sesuatu yang diridhoi Allah dan sungguh kami dengan kepergianmu -wahai Ibrahim- adalah orang-orang yang sedih”.

b. Keteladanan sebagai seorang suami
          Sebagai seorang suami, beliau adalah teladan yang tiada taranya. Beliau bersabda “Sebaik-sebaik kalian adalah sebaik-sebaik-baik kelian terhadap istrinya dan aku adalah sebiak-baik orang terhadap isterinya”.
Sebagai seorang suami, beliau bukan hanya memberi teladan dalam membagi cinta dan rasa adil terhadap isteri-isteri beliau, tapi ia juga memberi teladan kepada kita bagaimana cara mengatasi permasalahan dalam rumah tangga. Seandainya orang yang hidup saat ini membaca kehidupan rumah tangga beliau, maka tak akan pernah terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang sering terjadi saat ini.

c. Keteladanan Sebagai Panglima Perang
          Sebagai panglima dalam peperangan Rasulullah adalah orang yang sangat berani dalam menghadapi musuh-musuhnya. Disaat orang lari ketakutan dalam perang Hunain Rasulullah tetap tegar dan mampu membabat lawan-lawannya.
          Ia juga seorang panglima yang demokratis. Saat perang Badar, ia menerima usul dari Hubaib bin Mundzir dalam menentukan lokasi air untuk tempat singgah pasukan.

d. Keteladanan Sebagai Qadli
          Sebagai seorang Qadli Rasulullah benar-benar memberi contoh dalam penegakkan supremasi hukum. Ketika salah seorang wanita dari bani Makhzum (bani yang terpandang) melakukan pencurian, orang-orang dari bani Makhzum khawatir akan ditegakkannya hukum atas wanita tersebut. Mereka mendatangi Usamah bin Zaid, supaya ia membujuk Rasulullah untuk tidak menghukum wanita itu. Rasulullah `marah` dan berkata “Wahai Usamah, apakah engkau akan menolak orang itu , dari had Allah..demi Allah sesungguhnya yang membuat kebiasaan orang sebelum kalian adalah bila seorang lemah dari mereka mencuri maka mereka akan menegakkan had, dan bila seorang yang mulia dari mereka mencuri mereka meninggalkan had, Demi Allah seandainya Fatimah puteri Muhammad mencuri akan kupotong tangannya”..

e. Keteladanan Sebagai Seorang Kepala Pemerintahan
          Sebagai kepala pemerintah, Rasulullah adalah seorang kepala Negara Madinah yang mampu mengayomi rakyatnya. Ia berhasil mengumpulkan seluruh komponen masyarakat madinah dan mengajak mereka berdialog untuk penataan Negara Madinah, dari hasil komunikasi diantara mereka maka lahirlah sebuah perjanjian yang lebih dikenal dengan perjanjian Madinah atau piagam Madinah. Piagam Madinah berisi kesepakatan seluruh komponen Madinah untuk bersama-sama menjaga kedaulatan Negara Madinah dan berusaha menciptakan iklim yang sejuk.
          Ia juga teladan seorang pemimpin yang memperhatikan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipimpinnya.

f. Keteladanan Sebagai Penuntut Ilmu
          Saat Jibril datang membacakan wahyu pertama kepada Rasulullah, setiap dibacakan ayat beliau selalu ingin cepat-cepat mengulang dan menghafalnya dikarenakan takut lupa.
          Beliau mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Dalam hadits beliau berkata “Menuntut ilmu itu wajib untuk setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Beliau juga bersabda “Ulama adalah pewaris para nabi”.

g. Keteladanan Sebagai rasul

          Beliau adalah seorang Rasul yang paling ingin mengharapkan kemudahan untuk umatnya dan paling cinta terhadap mereka.
          “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari bangsamu, yang amat berat baginya kesusahan kamu serta harap akan keimananmu, lagi sangat kasihan dan penyayang terhadap orang-orang beriman” (QS AT Taubah:128).

4. Karakter Dakwah Rasulullah SAW

          Rasulullah mencurahkan seluruh hidupnya untuk berdakwah di jalan Allah. Beliau berhasil dalam dakwah karena ketinggian akhlaq beliau serta pertolongan dari Allah SWT.
          Penulis ingin menyampaikan beberapa karakter dakwah Rasulullah, semoga ini menjadi spirit dan acuan kita dalam berdakwah:
a.Bersandar hanya kepada Allah SWT
          Setelah manusia berusaha dengan sekuat tenaga untuk berdakwah, maka hanya Allahlah Dzat yang memberi pertolongan dan membuka pintu hamba-Nya untuk dengan mudah dan sukarela bergabung dalam gerbong dakwah. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu berada dalam gerbong dakwah.


b. Dakwah bersifat universal.
          Ia disampaikan ke seluruh kalangan umat manusia tidak membedakan ras, etnis, warna kulit. Pada tahun 6 H Rasulullah sudah mempraktekkan prinsip ini dengan mengirimkan surat kepada beberapa raja imperium besar yang saat itu sedang berkuasa. Beliau mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT dan mengakui bahwa Muhammad adalah Rasulullah. Dakwah Islam bahkan bukan hanya disampaikan ke manusia, ia juga disampaikan ke golongan jin yang menunjukkan universalitas dakwah itu sendiri.
“Katakanlah (ya Muhammad) telah diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya serombongan di antara jin telah mendengar (Qur`an) lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengar Qur`an yang ajaib” (QS Al Jin:1).

c. Tidak menunda dakwah.
          Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, sehingga tak ada kata menunda untuk dakwah. Ketika dakwah tertunda maka akan suburlah kemungkaran, dan ketika kemungkaran telah tersebar maka Allah akan menurunkan fitnah yang lebih berbahaya yang akan menimpa umat. Semoga kita selamat di jalan dakwah ini.

d. Disampaikan dengan kesabaran dan kelembutan
          Dengan penuh kesabaran beliau mengajak manusia ke dalam ajaran Islam. Dengan sifat lembut hati itulah diantara hal yang  menyebabkan seluruh semenanjung Arab memeluk Islam pasca penaklukkan kota Makkah.

e. Menyiapkan regenerasi pengusung dakwah
          Dakwah hanya akan tumbuh dan berkembang ketika kita menyiapkan kaderisasi dakwah. Rasulullah selama fase Makkah dan Madinah berhasil membentuk kader-kader yang siap menggantikan beliau dalam meneruskan estafeta dakwah. Setelah beliau wafat, para  sahabat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai pengganti Rasulullah untuk mengatur umat. Abu Bakar adalah kader terbaik umat saat itu. Setelah Abu Bakar, disusul Umar bin Khottob, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Tholib. Mereka adalah para kholifah rasyidah yang merupakan bukti manjurnya sebuah regenerasi dakwah.
          Saudaraku, jika dakwah ingin tetap eksis maka regenerasi dakwah adalah harga mati.

f. Berfase
          Diantara rahasia kesuksesan dakwah adalah disampaikan dengan bertahap. Hal ini seperti apa yang terjadi dalam pelarangan minuman keras. Allah melarangnya tidak secara langsung karena saat itu masyarakat jahiliyyah sangat suka mendem (mabuk), sehingga pelarangan secara langsung justru malahan kontraproduktif. Dengan bertahap, maka dakwah akan mudah diterima.

g. Dakwah dilakukan dengan berjamaah (`amal jamai)
          Dengan cara jamai maka energi yang dikeluarkan akan lebih ringan, berbeda kalau dakwah secara individual maka akan mengakibatkan kejenuhan atau bahkan mandeknya dakwah itu sendiri.
          Allah berfirman:”Siapakah yang lebih baik perkataannya dari orang yang menyeru kepada Allah (agama-Nya) dan beramal salih dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslimin” (QS Fushshilat:33).

h. Berlandaskan Al Qur`an dan Hadits
          Dengan dua dasar itu, maka gerbong dakwah akan berjalan dengan mantap dan selamat sampai tujuan.

i.Disampaikan dengan hikmah (bijaksana), mauidhoh hasanah (nasehat yang baik) atau dengan berdebat dengan cara baik dan santun.
Allah berfirman:” Serulah (manusia) ke jalan (agama) Tuhanmu dengan kebijaksanaan, dan pengajaran yang baik, dan berbantahlah (berdebatlah) dengan mereka dengan (jalan) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Annahl: 125).



5. Rasulullah Di Mata Para Ilmuwan Barat
          Begitu mempesona dan luar biasa sejarah kehidupan Muhammad sehingga membuat para ilmuwan barat harus berlutut, berdecak kagum memberikan pujian kepada sang teladan kita ini.
          Michael H. Hart dalam bukunya The 100: A Ranking of the most influential persons in history secara mengejutkan menempatkan Muhammad di urutan pertama. Ia mengatakan:  “ Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan pertama dari daftar orang-orang yang paling berpengaruh mungkin mencengangkan bagi sebagian pembaca dan menjadi pertanyaan besar bagi mereka, tetapi memang sepanjang sejarah hanya dialah satu-satunya orang yang paling berpengaruh baik dalam keagamaan maupun dalam keduniaan”.

          Sementara itu Jules Masserman mengatakan: “Pemimpin itu harus memenuhi tiga fungsi..”
1.Pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya.
2. Pemimpin atau calon pemimpin harus menyediakan suatu organisasi social  dimana orang merasa aman di dalamnya.
3. Pemimpin harus menyediakan suatu kepercayaan bagi pengikutnya
Kemudian dia mengatakan dalam kesimpulan akhirnya “Mungkin pemimpin yang terbesar sepanjang waktu adalah Muhammad yang mengkombinasikan ketiga fungsi tersebut”.

          Ingatkah anda dengan Bernard Shaw, seorang orientalis barat yang sangat anti Islam? Dalam sebuah bukunya the genuine of Islam mengatakan: “Saya telah mempelajari dia (Muhammad SAW) –laki-laki yang luar biasa- dan menurut saya, terlepas dari pemikiran antri Kristen, dia adalah penyelamat umat manusia”.

          Seorang Penyair prancis, Lamartine mengatakan: “Bila besarnya tujuan kecilnya sarana dan hebatnya hasil merupakan tiga criteria kejeniusan manusia, maka siapakah diantara orang-orang besar dalam sejarah moderen yang dapat menandingi (Nabi) Muhammad”.

6. Ikhtitam
          Saudaraku, jauh sebelum orang-orang orientalis mengagumi Muhammad dengan sifat keteladanannya. Allah telah memberikan pujian kepada Muhammad:
:”Dan sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang besar (mulia)”(QS Al Qalam:4).
          Ketika seorang Michael H. Hart, Jules Messerman dan Lamartine menempatkan Rasulullah dalam urutan paling agung, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah telah mengangkat nama Muhammad sejak 14 abad yang lalu: “Dan kami tinggikan (muliakan) namamu?”.
          Di akhir tulisan ini, saya mengajak kepada seluruh yang membaca tulisanku ini untuk segera bergabung dalam gerbong dakwah, dengan senantiasa berusaha meneladani akhlaq Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
          Semoga Allah mempersaudarakan umat ini dalam keteduhan dakwah, dan kesejukan iman…amin.

Surakarta,Ahad 31 Mei 2009 (Edisi Revisi 24 Januari 2010)



         



           





[1] Disampaikan dalam kajian Indiva, Ahad 31 Mei 2009
   Disampaikan dalam kajian MATAN (masyarakat tarbiyah Ngemplak) Ahad 24 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar