KHOTBAH JUM'AT

Kamis, 26 April 2012

MEWASPADAI BAHAYA ORANG MUNAFIK


KHOTBAH  JUM’AT
Mewaspadai bahaya orang munafik
( Ahmad Syafiul Anam,Lc)
KHOTBAH I
الحمد لله القويّ المتين الّذي يدعو النّاس الى الصّراط المبين ويحثّهم على الإنفاق للوالدين والأقربين وحذّرهم عن أخطار الكفّار والمنافقين، والصّلاة والسّلام على سيّد العرب والعجم وصاحب الفضل والكرم، وعلى الآل والأصحاب ذوي الألباب والأفهام   
اللّهم صلّ على محمّد في الأوّلين وصلّ على محمّد في الآخرين وصلّ على محمّد في الملإ الأعلى الى يوم الدّين،  أشهد أن لا اله إلاّ الله وأشهد أنّ محّدا عبده ورسوله خاتم النّبيّين وخاتم الرّسل فلا نبيّ ولا رسول بعده
قال الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون  ( آل عمران 102)
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام  إنّ الله كان عليكم رقيبا  ( النّساء : 1 )
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا  يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه  ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :


Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Diantara kenikmatan  agung yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Adalah kenikmatan mengenal Allah dan  rasul-Nya, kenikmatan iman  dan Islam. Keimanan adalah sebuah  mutiara yang  tidak dapat dinilai  dengan apapun, emas  segunung sekalipun tidak akan bisa menggantikan atau menebus keimanan tersebut. Marilah dalam kesempatan kali ini kita tundukkan hati kita dengan senantiasa bersyukur atas segala kenikmatan yang telah dianugerahkan kepada kita terlebih  merasakan menjadi seorang muslim.
          Dalam kesempatan khotbah jum’at ini saya sebagai khatib berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah shalat Jum’at, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. karena takwa pulalah sebagai sebaik-baik bekal yang kita miliki :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ( البقرة : 197)
Dengan ketakwaan pula, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu kemudahan dan rezeki yang lapang kepada kita
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطّلاق : 3-2)
Dengan ketakwaan pula, Allah memberikan garansi kebahagiaan kepada kita :
فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ( المائدة : 100)
Semoga shalawat  dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, seorang mujahid sejati yang namanya senantiasa akan  diingat dalam setiap sanubari muslim   taat dan suci. 
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Sebuah masyarakat akan menjadi baik apabila dalam interaksi diantara mereka senantiasa terbuka, masing-masing menampakkan ketulusan untuk saling tolong menolong dengan sesama dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana terciptanya rasa memiliki terhadap Islam yang selanjutnya melahirkan kesadaran yang dalam untuk memperjungkan tegaknya agama Islam di atas dunia ini.
          Virus yang sangat berbahaya  sangat gampang menggerogoti keutuhan umat adalah munculnya  kemunafikan. Inilah yang akan menjadi tema kita dalam kesempatan khotbah Jum’at yaitu  MEWASPADAI BAHAYA ORANG MUNAFIK.
          Dalam awal surat Al Baqarah Allah Subhanahu wataala menjelaskan tentang karakter orang-orang bertakwa dalam 5 ayat, kemudian menjelaskan tentang orang-orang kafir dalam 2 ayat serta orang-orang munafik dalam 13 ayat. Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa  dalam sebuah masyarakat sangat rawan sekali muncul sifat kemunafikan ini sehingga hendaklah kita mewaspadainya.  Agar kita dapat mewaspadai bahaya mereka tentunya kita harus mengetahui bagaimana  sifat dan karakter mereka tersebut.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Allah Subhanalahu wataala  telah menyebutkan sifat dan karakter orang-orang munafik dalam surat al Baqarah ayat 8-20. Dalam  kesempatan khotbah Jum’at ini khatib ingin menyampaikan karakter-karakter tersebut semoga menjadi pelajaran bagi kita agar jangan sampai sifat-sifat tersebut berada dalam diri kita :
1.Orang munafik senantiasa  mengaku beriman kepada Allah SWT dan juga hari akhir padahal sebenarnya mereka bukanlah orang yang beriman. Dengan mulut mereka yang manis biasa mereka mengubar kata-kata iman sementara hati mereka sama sekali tidak terpaut dengan keimanan tersebut.
ومن النّاس من يقول آمنّا بالله وباليوم الآخر وماهم بمؤمنين
Artinya : Diantara manusia ada yang mengatakan kami beriman kepada Allah dan hari akhir padahal sebenarnya mereka tidaklah beriman ( QS Al Baqarah :8 )
2.Orang munafik hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman. Mereka menyangka  dengan kebaikan  yang mereka tampakkan, mereka akan mendapatkan keuntungan dari hal itu. Mereka menyangka Allah tidak mengetahui hal itu padahal Allah dzat yang maha mengetahui segala yang ada di alam semesta ini bahkan semut sekecil apapun dibalik batu di tengah malam yang gelap sekalipun.
يخادعون الله والّذين آمنوا وما يخدعون إلاّ أنفسهم وما يشعرون
Artinya : Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, mereka tidaklah menipu kecuali kepada diri mereka dan mereka tidaklah merasakan ( QS Al Baqarah :9).
3. Mereka senantiasa merasa menjadi orang-orang yang berbuat kemaslahatan padahal sebenarnya merekalah orang yang berbuat kerusakan. Mereka berbuat kerusakan dengan kekufuran, menghalangi kepada jalan Allah dan kemaksiyatan mereka. Dalam kehidupan saat ini begitu nyata sekali orang-orang yang mengatas namakan kebebasan Hak Asasi Manusia, persamaan Gender , gerakan anti terorisme justeru sebenarnya mereka sendirilah orang-orang yang banyak membuat kerusakan.
واذا قيل لهم لا تفسدوا في الأرض  قالوا انّما نحن مصلحون
Artinya :Apabila dikatakan kepada mereka :Janganlah kalian berbuat kerusakan  di atas bumi mereka mengataka: Sungguh kami adalah orang-orang yang berbuat kemaslahatan ( QS Al Baqarah : 11 ).
4. Mereka memandang hina kepada orang-orang yang beriman. Kebiasaan orang munafik adalah  keengganan mereka untuk  beriman karena memandang mereka memiliki derajat yang mulia tidak seperti pengikut Rasulullah yang mereka anggap lemah dan miskin. Para munafik tersebut tidak memahami bahwasanya kemulian dan keutamaan disisi Allah bukan bergantung kepada nasab dan darah melainkan kepada  keimana dan ketakwaan, atau barangkali mereka sudah memahami tetapi kesombongan telah menutupi mata hati mereka sehingga tidak bisa melihat kebenaran tersebut.,
واذا قيل لهم آمنوا كمآ امن آمن النّاس  قالوا أنؤمن كمآ أمن السّفهآء  الآانّهم هم السّفهاء ولكن لا يعلمون
Artinya : Apabila dikatakan kepada mereka berimanlah kalian sebagai mana manusia beriman, mereka mengatakan: Apakah kami harus beriman sebagaimana orang-orang bodoh itu beriman. Ingatlah  sesungguhnya merekalah orang-orang bodoh itu hanya saja mereka tidak mengetahuinya ( QS Al Baqarah :13 )
5.Mereka menampakkan loyalitas dan simpati mereka orang-orang yang beriman tetapi ketika  berada di belakang mereka seperti sebuah pisau yang dihujamkan ke dada orang-orang yang beriman. Mereka seperti duri dalam daging yang hanya akan memberikan kemudlaratan dan bahaya. Kemunculan orang-orang munafik dalam sejarah Islam senantiasa memberikan racun yang sangat berbahaya. Lihatlah bagaimana Abdullah bin Saba seorang munafik membikin kerusuhan dan kekacauan dikalangan umat Islam saat pemerintahan Ali bin Abi Thalib, sebagaimana  Abdullah bin Ubay menjadi aktor pembuat kekacauan barisan muslimin dalam perang Uhud.
واذا لقواالّذين آمنوا قالوا آمنّا واذا خلوا الى شياطينهم قالوا انّا معكم انّما نحن مستهزؤون
Artinya : Apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan kami beriman , tetapi ketika mereka menyendiri bersama syetan-syetan ( pemimpin mereka ) mereka mengatakan sungguh kami bersama kalian, kami hanya memperolok-olok ( QS Al Baqarah : 14)
6.Mereka menjual agama mereka demi mendapatkan kesenangan dunia. Bagaimana mungkin mereka mengharapkan akhirat sementara dalam hati mereka ingkar terhadap hari kebangkitan. Mereka lebih senang menumpuk harta dunia sebanyak-banyaknya meskipun itu harus dibayar dengan menjual  agama.



اولئك الّذين اشتروا الضّلالة بالهدى  فما ربحت تجارتهم وما كانوا مهتدين
Artinya : Mereka  orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, tidaklah perdagangan mereka beruntung dan tidak pula mereka mendapatkan petunjuk ( QS Al Baqarah :16 )
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايّاكم بما فيه من الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين
KHOTBAH II
انّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له أشهد أن لآاله الاّ الله وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله فإنّ خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمّد وإنّ شرّ الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة وكلّ ضلالة في النّار أمّا بعد
       Dalam khotbah  kedua ini khatib kembali mengingatkan kepada dirinya dan seluruh jamaah shalat Jum’at untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
          Hidup di dunia yang tidaklah seberapa lama ini marilah kita gunakan untuk merajut keimanan dan merawat kesalehan. Keimanan yang  semurni-murninya kepad Allah  akan menghantarkan kita kepada kebahagian akherat kelak. Marilah kita bersama-sama menjauhkan diri kita dari sifat-sifat kemunafikan baik nifaq I’tiqadi maupun nifaq amali. Nifaq I’tiqadi adalah seorang yang  mengucapkan kalimat iman di depan manusia sementara dalam hatinya yang paling dalam sama sekali tidak memiliki keimanan  meski sebiji dzarrah sekalipun, sedangkan nifaq amali adalah seorang yang dalam ibadahnya  berbuat riya’, sum’ah dan tidak ikhlas mengharapkan pahala dari Allah SWT.
          Cukuplah ancaman Allah terhadap orang-orang munafik menjadikan kita takut  terjatuh dalam kubangan kemunafikan yang membinasakan tersebut.
انّ المنافقين في الدّرك الأسفل من النّار ولن تجد لهم نصيرا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafiq berada di dalam tingkatan neraka yang paling bawah dan engkau tidak akan menemukan seorang penolongpun bagi mereka ( QS An Nisa : 145)

اللهمّ انّا نسألك من النّعمة تمامها ومن العصمة دوامها ومن الرّحمة شمولها ومن العافية حصولها ومن العيش أرغده ومن العمر أسعده ومن الإحسان أتمّه ومن الإنعام أعمّه ومن الفضل أعذبه ومن اللّطف أقربه ومن العمل أصلحه ومن العلم أنفعه ومن الرّزق أوسعه ، اللهمّ كن لنا ولا تكن علينا واختم بالسّعادة آجالنا واقرن بالعافية غدوّنا وآصالنا واجعل الى رحمتك مصيرنا ومآلنا واصبب سجال عفوك على ذنوبنا ومنّ علينا بإصلاح عيوبنا واجعل التّقوى زادنا وفي دينك اجتهادنا واعتمادنا   أللهمّ ثبّتنا على نهج الإستقامة وأعذنا من موجبات النّدامة يوم القيامة وخفّف عنّا ثقل الأوزار وارزقنا عيشة الأبرار واكفنا واصرف عنّا شرّ الأشرار واعتق رقابنا ورقاب آبآئنا وأمّهاتنا من النّار والدّين والمظالم يا عزيز يا غفّار يا كريم  يا ستّار يا حليم يا جبّار برحمتك يا أرحم الرّاحمين
ربّنا ظلمنآ أنفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننّ من الخاسرين
ربّنا آتنا في الدّنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النّار وصلّى الله على خير خلقه محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين والحمد لله ربّ العالمين
*Sawah Karang Jebres Surakarta, 26 April 2012

1 komentar:

  1. Makasih telah berbagi, cuman alangkah lebih baik kalo diengkapi dengan ayat al qu'rannya. mksh

    BalasHapus