KHOTBAH JUM’AT
Mewaspadai bahaya orang
munafik
( Ahmad Syafiul Anam,Lc)
KHOTBAH I
الحمد
لله القويّ المتين الّذي يدعو النّاس الى الصّراط المبين ويحثّهم على الإنفاق
للوالدين والأقربين وحذّرهم عن أخطار الكفّار والمنافقين، والصّلاة والسّلام على
سيّد العرب والعجم وصاحب الفضل والكرم، وعلى الآل والأصحاب ذوي الألباب والأفهام
اللّهم
صلّ على محمّد في الأوّلين وصلّ على محمّد في الآخرين وصلّ على محمّد في الملإ
الأعلى الى يوم الدّين، أشهد أن لا اله
إلاّ الله وأشهد أنّ محّدا عبده ورسوله خاتم النّبيّين وخاتم الرّسل فلا نبيّ ولا
رسول بعده
قال
الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم
مسلمون ( آل عمران 102)
وقال
تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها
زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام إنّ الله كان عليكم رقيبا ( النّساء : 1 )
وقال
تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع
الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :
Sidang shalat
Jum’at rahimakumullah
Diantara
kenikmatan agung yang Allah berikan
kepada hamba-Nya. Adalah kenikmatan mengenal Allah dan rasul-Nya, kenikmatan iman dan Islam. Keimanan adalah sebuah mutiara yang
tidak dapat dinilai dengan
apapun, emas segunung sekalipun tidak
akan bisa menggantikan atau menebus keimanan tersebut. Marilah dalam kesempatan
kali ini kita tundukkan hati kita dengan senantiasa bersyukur atas segala
kenikmatan yang telah dianugerahkan kepada kita terlebih merasakan menjadi seorang muslim.
Dalam
kesempatan khotbah jum’at ini saya sebagai khatib berwasiat kepada diri saya
pribadi dan kepada seluruh jamaah shalat Jum’at, marilah kita tingkatkan
ketakwaan kita kepada Allah SWT. karena takwa pulalah sebagai sebaik-baik bekal
yang kita miliki :
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ( البقرة : 197)
Dengan ketakwaan pula, Allah SWT
akan membukakan pintu-pintu kemudahan dan rezeki yang lapang kepada kita
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطّلاق : 3-2)
Dengan ketakwaan
pula, Allah memberikan garansi kebahagiaan kepada kita :
فَاتَّقُوا
اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ( المائدة : 100)
Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW,
seorang mujahid sejati yang namanya senantiasa akan diingat dalam setiap sanubari muslim taat dan suci.
Sidang shalat
Jum’at rahimakumullah
Sebuah
masyarakat akan menjadi baik apabila dalam interaksi diantara mereka senantiasa
terbuka, masing-masing menampakkan ketulusan untuk saling tolong menolong
dengan sesama dan yang lebih penting lagi adalah bagaimana terciptanya rasa memiliki
terhadap Islam yang selanjutnya melahirkan kesadaran yang dalam untuk
memperjungkan tegaknya agama Islam di atas dunia ini.
Virus
yang sangat berbahaya sangat gampang
menggerogoti keutuhan umat adalah munculnya
kemunafikan. Inilah yang akan menjadi tema kita dalam kesempatan khotbah
Jum’at yaitu MEWASPADAI BAHAYA ORANG
MUNAFIK.
Dalam
awal surat Al Baqarah Allah Subhanahu wataala menjelaskan tentang karakter
orang-orang bertakwa dalam 5 ayat, kemudian menjelaskan tentang orang-orang
kafir dalam 2 ayat serta orang-orang munafik dalam 13 ayat. Sebagian ulama ada
yang mengatakan bahwa dalam sebuah
masyarakat sangat rawan sekali muncul sifat kemunafikan ini sehingga hendaklah
kita mewaspadainya. Agar kita dapat
mewaspadai bahaya mereka tentunya kita harus mengetahui bagaimana sifat dan karakter mereka tersebut.
Sidang shalat
Jum’at rahimakumullah
Allah
Subhanalahu wataala telah menyebutkan
sifat dan karakter orang-orang munafik dalam surat al Baqarah ayat 8-20.
Dalam kesempatan khotbah Jum’at ini
khatib ingin menyampaikan karakter-karakter tersebut semoga menjadi pelajaran
bagi kita agar jangan sampai sifat-sifat tersebut berada dalam diri kita :
1.Orang munafik senantiasa mengaku beriman kepada Allah SWT dan juga
hari akhir padahal sebenarnya mereka bukanlah orang yang beriman. Dengan mulut
mereka yang manis biasa mereka mengubar kata-kata iman sementara hati mereka
sama sekali tidak terpaut dengan keimanan tersebut.
ومن
النّاس من يقول آمنّا بالله وباليوم الآخر وماهم بمؤمنين
Artinya : Diantara manusia ada yang
mengatakan kami beriman kepada Allah dan hari akhir padahal sebenarnya mereka
tidaklah beriman ( QS Al Baqarah :8 )
2.Orang munafik hendak menipu Allah
dan orang-orang yang beriman. Mereka menyangka
dengan kebaikan yang mereka
tampakkan, mereka akan mendapatkan keuntungan dari hal itu. Mereka menyangka
Allah tidak mengetahui hal itu padahal Allah dzat yang maha mengetahui segala
yang ada di alam semesta ini bahkan semut sekecil apapun dibalik batu di tengah
malam yang gelap sekalipun.
يخادعون
الله والّذين آمنوا وما يخدعون إلاّ أنفسهم وما يشعرون
Artinya : Mereka hendak menipu Allah
dan orang-orang yang beriman, mereka tidaklah menipu kecuali kepada diri mereka
dan mereka tidaklah merasakan ( QS Al Baqarah :9).
3. Mereka senantiasa merasa menjadi
orang-orang yang berbuat kemaslahatan padahal sebenarnya merekalah orang yang
berbuat kerusakan. Mereka berbuat kerusakan dengan kekufuran, menghalangi
kepada jalan Allah dan kemaksiyatan mereka. Dalam kehidupan saat ini begitu
nyata sekali orang-orang yang mengatas namakan kebebasan Hak Asasi Manusia,
persamaan Gender , gerakan anti terorisme justeru sebenarnya mereka sendirilah
orang-orang yang banyak membuat kerusakan.
واذا
قيل لهم لا تفسدوا في الأرض قالوا انّما
نحن مصلحون
Artinya :Apabila dikatakan kepada
mereka :Janganlah kalian berbuat kerusakan
di atas bumi mereka mengataka: Sungguh kami adalah orang-orang yang
berbuat kemaslahatan ( QS Al Baqarah : 11 ).
4. Mereka memandang hina kepada
orang-orang yang beriman. Kebiasaan orang munafik adalah keengganan mereka untuk beriman karena memandang mereka memiliki
derajat yang mulia tidak seperti pengikut Rasulullah yang mereka anggap lemah
dan miskin. Para munafik tersebut tidak memahami bahwasanya kemulian dan
keutamaan disisi Allah bukan bergantung kepada nasab dan darah melainkan
kepada keimana dan ketakwaan, atau
barangkali mereka sudah memahami tetapi kesombongan telah menutupi mata hati
mereka sehingga tidak bisa melihat kebenaran tersebut.,
واذا
قيل لهم آمنوا كمآ امن آمن النّاس قالوا
أنؤمن كمآ أمن السّفهآء الآانّهم هم
السّفهاء ولكن لا يعلمون
Artinya : Apabila dikatakan kepada
mereka berimanlah kalian sebagai mana manusia beriman, mereka mengatakan:
Apakah kami harus beriman sebagaimana orang-orang bodoh itu beriman.
Ingatlah sesungguhnya merekalah
orang-orang bodoh itu hanya saja mereka tidak mengetahuinya ( QS Al Baqarah :13
)
5.Mereka menampakkan loyalitas dan
simpati mereka orang-orang yang beriman tetapi ketika berada di belakang mereka seperti sebuah
pisau yang dihujamkan ke dada orang-orang yang beriman. Mereka seperti duri
dalam daging yang hanya akan memberikan kemudlaratan dan bahaya. Kemunculan
orang-orang munafik dalam sejarah Islam senantiasa memberikan racun yang sangat
berbahaya. Lihatlah bagaimana Abdullah bin Saba seorang munafik membikin
kerusuhan dan kekacauan dikalangan umat Islam saat pemerintahan Ali bin Abi
Thalib, sebagaimana Abdullah bin Ubay
menjadi aktor pembuat kekacauan barisan muslimin dalam perang Uhud.
واذا
لقواالّذين آمنوا قالوا آمنّا واذا خلوا الى شياطينهم قالوا انّا معكم انّما نحن
مستهزؤون
Artinya : Apabila mereka bertemu
dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan kami beriman , tetapi ketika
mereka menyendiri bersama syetan-syetan ( pemimpin mereka ) mereka mengatakan
sungguh kami bersama kalian, kami hanya memperolok-olok ( QS Al Baqarah : 14)
6.Mereka menjual agama mereka demi
mendapatkan kesenangan dunia. Bagaimana mungkin mereka mengharapkan akhirat
sementara dalam hati mereka ingkar terhadap hari kebangkitan. Mereka lebih
senang menumpuk harta dunia sebanyak-banyaknya meskipun itu harus dibayar
dengan menjual agama.
اولئك
الّذين اشتروا الضّلالة بالهدى فما ربحت
تجارتهم وما كانوا مهتدين
Artinya : Mereka orang-orang yang membeli kesesatan dengan
petunjuk, tidaklah perdagangan mereka beruntung dan tidak pula mereka
mendapatkan petunjuk ( QS Al Baqarah :16 )
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايّاكم بما فيه من
الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين
KHOTBAH II
انّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا
ومن سيّئات أعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له أشهد أن لآاله
الاّ الله وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله فإنّ خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي
محمّد وإنّ شرّ الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة وكلّ ضلالة في
النّار أمّا بعد
Dalam khotbah kedua ini
khatib kembali mengingatkan kepada dirinya dan seluruh jamaah shalat Jum’at
untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Hidup di dunia
yang tidaklah seberapa lama ini marilah kita gunakan untuk merajut keimanan dan
merawat kesalehan. Keimanan yang
semurni-murninya kepad Allah akan
menghantarkan kita kepada kebahagian akherat kelak. Marilah kita bersama-sama
menjauhkan diri kita dari sifat-sifat kemunafikan baik nifaq I’tiqadi maupun
nifaq amali. Nifaq I’tiqadi adalah seorang yang
mengucapkan kalimat iman di depan manusia sementara dalam hatinya yang
paling dalam sama sekali tidak memiliki keimanan meski sebiji dzarrah sekalipun, sedangkan
nifaq amali adalah seorang yang dalam ibadahnya
berbuat riya’, sum’ah dan tidak ikhlas mengharapkan pahala dari Allah
SWT.
Cukuplah
ancaman Allah terhadap orang-orang munafik menjadikan kita takut terjatuh dalam kubangan kemunafikan yang
membinasakan tersebut.
انّ المنافقين في الدّرك الأسفل من النّار ولن تجد لهم نصيرا
Artinya: Sesungguhnya orang-orang munafiq berada di dalam
tingkatan neraka yang paling bawah dan engkau tidak akan menemukan seorang
penolongpun bagi mereka ( QS An Nisa : 145)
اللهمّ انّا نسألك من النّعمة تمامها ومن العصمة دوامها ومن
الرّحمة شمولها ومن العافية حصولها ومن العيش أرغده ومن العمر أسعده ومن الإحسان
أتمّه ومن الإنعام أعمّه ومن الفضل أعذبه ومن اللّطف أقربه ومن العمل أصلحه ومن
العلم أنفعه ومن الرّزق أوسعه ، اللهمّ كن لنا ولا تكن علينا واختم بالسّعادة
آجالنا واقرن بالعافية غدوّنا وآصالنا واجعل الى رحمتك مصيرنا ومآلنا واصبب سجال
عفوك على ذنوبنا ومنّ علينا بإصلاح عيوبنا واجعل التّقوى زادنا وفي دينك اجتهادنا
واعتمادنا أللهمّ ثبّتنا على نهج
الإستقامة وأعذنا من موجبات النّدامة يوم القيامة وخفّف عنّا ثقل الأوزار وارزقنا
عيشة الأبرار واكفنا واصرف عنّا شرّ الأشرار واعتق رقابنا ورقاب آبآئنا وأمّهاتنا
من النّار والدّين والمظالم يا عزيز يا غفّار يا كريم يا ستّار يا حليم يا جبّار برحمتك يا أرحم
الرّاحمين
ربّنا ظلمنآ أنفسنا وان لم تغفر لنا وترحمنا لنكوننّ من الخاسرين
ربّنا آتنا في الدّنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النّار
وصلّى الله على خير خلقه محمّد وعلى آله وصحبه أجمعين والحمد لله ربّ العالمين
*Sawah Karang Jebres
Surakarta, 26 April 2012
Makasih telah berbagi, cuman alangkah lebih baik kalo diengkapi dengan ayat al qu'rannya. mksh
BalasHapus