KHOTBAH JUM'AT

Minggu, 01 April 2012

ESENSI TAKWA


ESENSI TAKWA
( Ahmad Syafiul Anam,Lc)
الحمد لله الّذي خلق الإنسان في أحسن تقويم  ومنّ عليهم بالخلافة على الأرض لتطبيق شرع الله الكريم فصلاوته وسلامه على خير خلقه محمّد صلّى الله عليه وسلّم سيّد الخلائق والبشر وعلى آله الأخيار وأصحابه الأبرار   
اللّهم صلّ على محمّد في الأوّلين وصلّ على محمّد في الآخرين وصلّ على محمّد في الملإ الأعلى الى يوم الدّين،  أشهد أن لا اله إلاّ الله وأشهد أنّ محّدا عبده ورسوله خاتم النّبيّين وخاتم الرّسل فلا نبيّ ولا رسول بعده
قال الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون  ( آل عمران 102)
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام  إنّ الله كان عليكم رقيبا  ( النّساء : 1 )
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا  يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه  ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :


Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Diantara kenikmatan  agung yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Adalah kenikmatan mengenal Allah dan  rasul-Nya, kenikmatan iman  dan Islam. Keimanan adalah sebuah  mutiara yang  tidak dapat dinilai  dengan apapun, emas  segunung sekalipun tidak akan bisa menggantikan atau menebus keimanan tersebut. Marilah dalam kesempatan kali ini kita tundukkan hati kita dengan senantiasa bersyukur atas segala kenikmatan yang telah dianugerahkan kepada kita terlebih  merasakan menjadi seorang muslim.
          Dalam kesempatan khotbah jum’at ini saya sebagai khatib berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah shalat Jum’at, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. karena takwa pulalah sebagai sebaik-baik bekal yang kita miliki :

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ( البقرة : 197)
Dengan ketakwaan pula, Allah SWT akan membukakan pintu-pintu kemudahan dan rezeki yang lapang kepada kita
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ( الطّلاق : 3-2)
Dengan ketakwaan pula, Allah memberikan garansi kebahagiaan kepada kita :
فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ( المائدة : 100)
Semoga shalawat  dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, seorang mujahid sejati yang namanya senantiasa akan  diingat dalam setiap sanubari muslim   taat dan suci. 
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Allah SWT menciptakan manusia di dunia  untuk 2 tujuan mulia:
Pertama: Menjadikan manusia sebagai khalifah diatas bumi yang  siap  memakmurkannya dengan  amal-amal shaleh , siap menghadapi dinamika dan perubahan zaman, begitu juga siap untuk menegakkan perintah dan syariat Allah dalam komunitas umat manusia baik dalam skala mikro maupun makro.  Allah SWT  memilih manusia sebagai khalifah  dan bukan kepada malaikat merupakan  bukti  begitu Allah sangat memuliakan manusia. Tentunya dengan akal dan ilmu yang manusia miliki sudah seharusnya menjadikannya menjadi semakin taat kepada Allah SWT.
Kedua: Allah menciptakan manusia dan begitu jin agar mereka beribadah  kepada-Nya.
وما خلقت الجنّ والإنس إلاّ ليعبدون ( الذّاريات :56)
Artinya: Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku  (QS Adz Dzariyat :56).
          Allah SWT telah mengaruniakan kepada manusia akal  sehingga dengan akal tersebut seseorang bisa melihat dan merenungi tanda-tanda kebesaran Allah sehingga timbullah keimanan dalam dirinya. Dengan keimanan yang mendalam inilah akan mengantarkan seseorang kepada sebuah ketakwaan kepada Allah SWT, dan  ESENSI KETAKWAAN inilah  yang insyaallah akan menjadi tema dalam kesempatan khotbah Jum’at kali ini.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Tidak henti-hentinya di setiap ceramah, seminar agama, taushiyah, khotbah Jum’at, khotbah ied seorang  kyai, syekh atau seorang ustadz sering mengingatkan kita  pentingnya menjadi seorang hamba yang bertakwa. Sudah sewajarnya kita selalu mendapatkan nasehat dalam kebaikan, karena hanya seorang mukminlah yang dapat mengambil pelajaran dari setiap nasehat yang diterimanya.
          وذكر فإنّ الذّكرى تنفع المؤمنين
Artinya : Dan berikanlah peringatan karena peringatan tersebut akan bermanfaat bagi orang-orang yang beriman ( QS Adz Dzariyat : 55 )
          Apakah makna  dari Takwa?
          Rasulullah SAW memberikan penjelasan tentang definisi Takwa dalam sebuah hadits :
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم :"لا تحاسدوا ولا تناجشوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا يبع بعضكم على بيع بعض وكونوا عباد الله إخوانا. المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله ولا يحقره. التّقوى ههنا (رواه مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:  Janganlah kalian saling dengki, saling bersaing dalam penawaran ( Dengan cara yang tidak sehat), saling murka, saling menjauhi, janganlah sebagian kalian menjual hak menjaul sebagian kalian, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain maka janganlah ia mendzaliminya, mengkhianatinya dan merendahkannya. Takwa itu adalah disini (HR Muslim).       Dalam hadits  tersebut Rasulullah SAW menjelaskan kepada  kita bahwa sebuah ketakwaan bersumber dalam hati sanubari manusia. Seseorang yang dalam hatinya terdapat sifat ketakwaan maka ia akan senantiasa memberikan energi yang positif terhadap lingkungannya, ia senantiasa menjadi contoh dan teladan dalam kebaikan.
Ibnu Umar mengatakan dalam sebuah hadits yang  dikutip oleh imam Al Bukhari:
لا يبلغ العبد حقيقة التّقوى حتّى يدع ما حاك في الصّدر
Artinya: Seorang hamba tidak akan mencapai hakekat Takwa sehingga  ia meninggalkan setiap sesuatu yang tidak membuatnya nyaman dalam hatinya (HR Bukhari)
 Imam Al Jurjani dalam kitabnya “At Ta’riifaat” menjelaskan tentang definisi Takwa: Secara bahasa Takwa adalah menjaga, adapun secara hakekat menurut ahli Hakekat: Menjaga diri seseorang dari setiap yang mengakibatkan siksa Allah  dengan taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah maupun meninggalkan larangan-Nya. Sebagian yang lain mengatakan Takwa adalah  seorang hamba menjaga dari segala yang selain Allah. Sebagian yang lain mengatakan Takwa adalah menjaga adab-adab (Etika)  dalam syariat. Ada sebagian yang mengatakan Takwa adalah mengambil petunjuk dari Nabi SAW baik ucapan maupun perbuatannya. Demikian beberapa diantara  definisi Takwa yang dikutip dari Imam Al Jurjani.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Takwa memiliki banyak sekali fadhilah atau keutamaan diantaranya sebagai berikut:
1.Dengan takwa Allah akan mengeluarkan seorang hamba dari setiap kesempitan yang dihadapinya dengan memberikan solusi setiap permasalahan yang dihadapinya serta akan menganugerahkan kepadanya rezeki yang tidak disangka-sangka.
ومن يتّق الله يجعل له مخرجا ويرزقه من حيث لا يحتسب (الطّلاق :3-2)
Artinya : Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS Ath Thalaq : 2-3)
2.Takwa merupakan sebaik-baik bekal yang akan kita bawa saat menghadap Allah SWT di pengadilan Akhirat kelak.

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى ( البقرة : 197)
Artinya : Dan berbekallah kalian semua, sungguh sebaik-baik bekal adalah  takwa (QS Al Baqarah :197)
3.Takwa adalah sumber kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ( المائدة : 100)
Artinya: Bertakwalah kalian  kepada Allah wahai orang-orang yang berakal semoga kalian beruntung ( QS Al Maidah :100)
4.Takwa adalah karakter yang paling banyak mengantar seseorang ke dalam surga. Dalam hadits  riwayat Abu Hurairah:
سئل النّبيّ صلّى الله عليه وسلّم ما أكثر ما يدخل الجنّة ؟ قال التّقوى وحسن الخلق ، وسئل ما أكثر ما يدخل النّار ؟ الأجوفان : الفم والفرج ( رواه ابن ماجه)
Artinya: Nabi SAW ditanya amal apakah yang paling banyak memasukkan  seseorang ke dalam surga? Ia menjawab :”Takwa dan pekerti yang baik” dan Nabi juga ditanya amal apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam neraka? Ia menjawab : Mulut dan kemaluan (HR Ibnu Majah)
5.Takwa adalah puncak dari kecerdasan seseorang. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq ketika dilantik menjadi khalifah menyampaikan khotbah sebagaimana berikut ini:
إنّ أكيس الكيس التّقوى وأحمق الحمق الفجور ألا وإنّ الصّدق عندي الأمانة والكذب الخيانة ألا وانّ القويّ عندي ضعيف حتّى آخذ منه الحق والضّعيف عندي قويّ حتّى آخذ له الحقّ ألا وإنّي قد ولّيت عليكم ولست بخيركم
Artinya: Sesungguhnya yang paling cerdas adalah takwa dan yang paling tolol adalah kemaksiatan, kejujuran menurutku adalah amanah, kebohongan adalah khianat, Ingatlah orang yang kuat dari kalian saya anggap lemah agar aku bisa mengambil hak darinya dan orang yang lemah saya anggap kuat sehingga saya berikan haknya, sungguh saya telah dipilih untuk memimpin kalian dan saya bukanlah orang yang terbaik dari kalian (HR Nasai)
          Perhatikan bagaimana  sikap tawadlu’ dari khalifah Abu Bakar dan keseriusannya dalam berusaha adil terhadap rakyat yang dipimpinnya. Beginilah seharusnya sikap pemimpin saat ini , jika mereka ingin dicintai rakyatnya maka ketakwaan dalah karakter yang seharusnya mereka miliki.
Sidang shalat Jum’at  rahimakumullah
          Ketakwaan adalah sesuatu yang mudah sekali diucapkan tetapi sangat sulit dilakukan apabila kita tidak mendapatkan kemudahan dari Allah SWT. oleh karena itu sebagai hamba Allah yang senantiasa berusaha taat kepada-Nya, sudah seharusnya kita memohon kepada Allah agar dimudahkan jalan untuk bertakwa kepada-Nya. Orang-orang yang bertakwa adalah seorang yang hatinya senantiasa terisi dengan kebaikan dan terjaga dari penyakit-penyakit hati yang merusak amal. Semoga Allah SWT menjaga diri kita dari segala yang membinasakan amal kita dan memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang bertakwa.
يآ أيّها الّذين آمنوا ان تتّقوا الله يجعل لكم فرقانا ويكفّر عنكم سيّئاتكم ويغفر لكم والله ذو الفضل العظيم  (الأنفال :29)
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وايّاكم بما فيه من الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar