KHOTBAH JUM'AT

Rabu, 28 Maret 2012

NASEHAT LUKMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA


Khotbah Jum’at
NASEHAT LUKMAN AL HAKIM TERHADAP ANAKNYA
                             (Ahmad Syafiul Anam,Lc)
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله لا نبيّ بعده.
الله تعالى : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون  ( آل عمران 102)
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها النّاس اتّقوا ربّكم الّذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتّقوا الله الّذين تساءلون به والأرحام  إنّ الله كان عليكم رقيبا  ( النّساء : 1 )
وقال تعالى أيضا : يآ أيّها الّذين آمنوا اتّقوا الله وقولوا قولا سديدا  يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما ( الأحزاب : 71-70)
وقال صلّى الله عليه وسلّم: تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه  ( رواه مالك ابن أنس ) أمّا بعد :

Jamaah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah…
            Dalam pembuka khatbah Jum’at ini terlebih dahulu saya sebagai khatib mengajak pada diri saya sendiri dan juga kepada para jamaah shalat Jum’at agar senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, hanya dengan ketakwaan itulah yang akan menyelamatkan kita kelak saat menghadap Allah SWT.
            Di zaman yang penuh kemajuan ini, saat perkembangan teknologi dengan berbagai macamnya telah menyerang masyarakat kita terlebih generasi muda kita sehingga timbullah kekhawatiran kita bersama akan bahaya yang akan dimunculkan oleh arus globalisasi tanpa batas tersebut.
            Tidak ada cara yang lebih tepat untuk membentengi generasi muda kita kecuali dengan memberikan tarbiyyah islamiyyah yang benar kepada mereka. Orang tua memiliki kewajiban untuk menjadikan anaknya seorang yang bukan hanya hidup untuk dilahirkan saja melainkan menjadi seorang  muslim yang bertakwa kepada Allah SWT.
            Dalam hadits riwayat Bukhari & Muslim disebutkan:
ما من مولود إلا يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه
Artinya: Tidaklah seorang bayi dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi, nasrani atau majusi (HR Bukhari & Muslim)
            Begitu besar pengaruh orang tua dalam membentuk karakter seorang anak sehingga ada pepatah yang indah mengatakan “Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya”.
Jamaah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah…
            Dalam rangka mendidik anak-anak kita dan generasi muda kita, disini saya ingin menyampaikan beberapa nasihat-nasihat Lukman Al Hakim yang di abadikan Allah dalam Surat Luqman ayat 12-19. Luqman Al Hakim (Sang bijaksana) adalah seorang hamba Allah yang shaleh, sebagai orang tua ia memberikan nasihat-nasihat berharga kepada anaknya; dengan nasehat itulah diharapkan kelak anaknya akan memiliki karakter yang kuat sebagai hamba Allah yang taat.
            Ada 7 nasihat Luqman Al Hakim yang dimuat dalam Al Qur’an yaitu:
1.      Dalam surat Luqman:13
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya: “ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat ia memberi nasihat kepadanya: wahai anakku janganlah kau menyekutukan Allah karena sesungguhnya kesyirikan adalah kedzaliman yang agung”.
Dalam ayat tersebut Luqman Al Hakim berusaha menanamkan akidah yang kuat kepada anaknya. Aqidah merupakan hal yang sangat urgen dan harus kita perhatikan. Janganlah kita membiarkan generasi kita lemah tidak berakidah, dengan akidah dan keyakinan yang benar pulalah akan mengantar manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Saat Nabi Ya’qub AS menjelang sakaratul maut, ia memanggil seluruh anak-anaknya untuk berkumpul. Ada satu hal yang ingin ia wasiatkan kepada anak-anaknya. Apakah pertanyaan yang ia lontarkan pada mereka? Ya’qub AS berkata:”Wahai anak-anakku, siapakah yang kau sembah setelahku?
Maka anak-anak Ya’qub AS berkata: “Kami menembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu (Ibrahim, Ismail dan Ishaq) yaitu Tuhan yang satu”.
Lihatlah bagaimana pentingnya kita menyiapkan generasi ke depan yang berakidah kuat.

2.      Dalam surat Luqman: 16
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
Artinya:”Wahai anakku, jika ada (Sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan, sesungguhnya Allah maha luas dan maha teliti”.
Luqman Al Hakim dalam ayat tersebut memberikan nasihat dengan menekankah bagaimana seharusnya seorang setelah beriman dan menyekutukan-Nya, hendaknya dalam dirinya timbul perasaan selalu dekat dengan Allah. Ulama menyebutnya dengan “Muraqabatullah” yaitu keadaan dimana seorang merasa bahwa Allah selalu mengawasi segala perbuatannya, ketika ia akan melanggar larangan Allah maka timbullah perasaan takut dalam dirinya karena ia merasakan Allah akan selalu mengawasi dan mengetahui perbuatannya meski ia berusaha menyembunyikan.

Dalam surat Luqman ayat 17 disebutkan:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
 Artinya: “Wahai anakku, dirikanlah shalat, suruhlah mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar, sabarlah dengan apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian merupakan hal yang diwajibkan”.

Dalam ayat tersebut Luqman memberikan tiga nasihat sebagai berikut:

3.      Nasehat Luqman Al Hakim dengan mengatakan “Wahai anakku dirikanlah shalat”, hal ini menyiratkan pemahaman bahwa orang tua saat mendidik anaknya hendaklah mengingatkan kepada mereka bahwa manusia yang diciptakan Allah memiliki tugas untuk beribadah kepada Allah.
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa Allah berfirman:
“Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepadaku”. (QS Adz Dzariat:56)
Beribadah kepada Allah merupakan sesuatu yang menjadi spirit kita dalam hidup, kita harus senantiasa beribadah dan menunjukkan ketaatan hingga kematian datang menjemput kita. Setelah kita mati maka tidak ada lagi kesempatan untuk beramal.
“Dan sembahlah Tuhanmu hingga datang keyakinan kepadamu” (QS Al Hijr:99).
Ketika seorang menyadari bahwa hidup di dunia hanyalah fana belaka maka semua kekuatan dan potensinya akan dimanfaatkan untuk peningkatan ibadahnya.

4.      Luqman Al Hakim memberikan nasehat yang berharga: “Wahai anakku, suruhlah mengerjakan perbuatan yang baik, cegahlah melakukan perbuatan yang mungkar”.
Saling melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar merupakan ciri sebuah umat yang peka terhadap lingkungannya. Tidaklah cukup seorang menjadi orang yang bertakwa dengan ibadahnya sementara ia membiarkan manusia terjerumus dalam kesesatan dan kenistaan.

5.      Lukman Al Hakim menyampaikan nasehat selanjutnya:”Wahai anakku, sabarlah terhadap apa  yang menimpamu”. Seorang dai yang mengajak orang kepada kebaikan dan jalan lurus pastilah akan menghadapi banyak masalah yang ditimbulkan kaumnya. Rasulullah SAW saat berdakwah ke Thaif, ternyata mereka bukannya menerima dakwah Rasulullah dengan tangan terbuka, melainkan mereka beramai-ramai melempari Rasulullah dengan  batu hingga beliau terluka.
Setiap muslim hendaknya memiliki ketahanan baik fisik maupun mental sehingga dengan kesabaran tersebut ia tetap kuat dalam melalui medan dakwah yang berat.

6.Dalam Luqman ayat 18 disebutkan:
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا
Artinya: “Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong, janganlah berjalan diatas bumi dengan angkuh”.
Nasehat yang sangat bagus dari Luqman, bahwasanya ketika seorang berhadapan dengan manusia hendaklah ia menampakkan kerendahan hatinya. Janganlah ia men jadi orang yang sombong dan angkuh karena Allah sangat membenci hambanya yang sombong.

“Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong” (QS An Nahl:23).

7.Dalam Luqman ayat 19 disebutkan:
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Artinya: Dan sederhanakan kamu dalam berjalan dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.
Dalam ayat tersebut Luqman Al Hakim memberi nasihat kepada anaknya untuk senantiasa tidak berlebihan dalam segala hal, saat berjalan hendaklah berjalan dengan sewajarnya dan saat berbicara janganlah mengeraskan suara melainkan dengan cara yang lunak dan lembut.

Jamaah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah…
      Di hadapan kita telah terbentang tantangan yang besar, generasi setelah kita janganlah kita biarkan terbengkalai sehingga mereka menjadi orang-orang yang terputus dari ruh Islam.
      Hanya dengan tarbiyyah Islamiyyah yang benar, kita dapat membawa umat yang besar dan agung ini menjadi umat yang mulia dihadapan Allah dan berwibawa dihadapan umat-umat yang lain.
قال الله تعالى:
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإيّاكم بما فيه من الآيات والذّكر الحكيم وقل ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين


     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar